Rabu, 25 Juli 2012

Puisi DO’A UNTUK AYAH


                                    
                                                Makassar, Juni 2012
DO’A UNTUK AYAH

Ayah…
Bagaimana kabar Ayah sekarang?
Apakah Ayah sedang bahagia di alam sana?
Atau,.. berduka karena tak tahan dengan beratnya siksa’an?
Ayah..
Orang alim menyatakan bahwa,.
Setiap hambah di tanya tentang imannya
Di  antara mereka ada yang menjawab, tetapi ada juga yang membisu
Apakah Ayah termasuk yang bisa menjawab, ataukah yang membisu?
Ayah..
Orang alim berkata bahwa,.
kuburan itu  bisa menjadi luas, bisa menjadi sempit
Bagaiman kuburan ayah sekarang?
Lebih luaskah, atau malah bertambah sempit?
Ayah..
Orang alimpun bekata,.
Bahwa kain kafan orang yang meninggal,
Ada yang di ganti dengan kain kafan di surga
Dan ada pula kain kafan yang di ganti dengan kain kafan dari neraka
Kain kafan manakah yang ayah gunakan sekarang,. Dari surga, ataukah dari neraka?
Ayah..
Orang alim itu berkata bahwa,.
Kuburan itu merupakan secuil taman dari taman-taman surga
Tetapi juga, merupakan sebuah lubang dari lubang neraka
Bagaimana kuburan Ayah sekarang,. Taman surga ataukah lubang neraka..?
Ayah..
Orang alim berkata bahwa,.
Orang yang di kebumikan itu ada yang menyesal dan ada yang bahagia
Aku tidak tau,. Apakah Ayah termasuk yang bahagia ataukah,. Yang menyesal?
Ayah,.
Begitu berat rintangan yang engkau hadapi Ayah…
Ya Allah,.
Mereka telah kembali ke pangkuan-Mu dan aku mohon
Ya Allah,.
Harumkanlah kuburan mereka dengan wewangian do’a - do’a kami,
Masukanlah mereka kedalam surga-Mu…
Ya Allah,. kabulkanlah do’a – do’aku ini, do’a untuk Ayah…..

                                                TD : Arahman S. kep



Selasa, 24 Juli 2012

Tips/Cara Meraih Sholat Khusyu'/Khusyuk

Tips Cara Meraih/Mendapatkan Sholat Khusyu'/Khusyuk 

Semua orang yang mengaku beragama islam wajib minimal paling tidak menunaikan ibadah sholat wajib lima waktu setiap hari, yaitu sholat shubuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya. Sholat merupakan tiang agama yang wajib dijaga oleh setiap umat muslim di seluruh dunia baik yang muda maupun tua, yang miskin maupun kaya, yang sehat maupun yang sakit, yang bodoh maupun yang pandai, dan lain sebagainya.

Dalam melaksanakan ibadah sholat diharuskan untuk mengikuti tata cara sholat yang baik mulai dari wudhu, niat, gerakan, tuma’ninah, kekhusyu’an, dan lain-lain. Sholat yang asal-asalan akan memperbesar resiko ibadah solat kita tidak diterima oleh Allah SWT. Diharapkan seluruh umat muslim untuk selalu memperbaiki sholatnya dari waktu ke waktu dengan mempelajari ilmu ibadah dari sumber yang bisa dipercaya dan dijadikan panutan dengan dasar Hadits Nabi Muhammad SAW dan tuntunan para imam besar.
Salah satu hal yang cukup penting dalam ibadah sholat baik yang sunah maupun yang wajib adalah khusyu’. khusyuk adalah konsentrasi penuh dalam menjalankan ibadah sholat dengan pikiran berhubungan dan berserah diri kepada Allah SWT serta mampu menikmati setiap detik dari sholat tanpa gangguan pikiran dari hal-hal lain yang bersifat keduniawian. Berikut ini merupakan beberapa kiat-kiat untuk kaum muslimin dan muslimat untuk dapat mencapai ibadah sholat yang khusyu :
1. Pusatkan Pikiran Hanya Kepada Allah SWT
Netralkan pikiran anda dari berbagai hal-hal yang berbau dunia mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, sekolah, kampus, harta, tahta, wanita, pria, dan lain sebagainya. Serahkan diri anda sepenuhnya hanya kepadaNya untuk menjalankan kewajiban yang diperintahkan kepada kita.
2. Menyadari Bahwa Kita Sedang Menghadap Tuhan
Ciptakan suatu alam pikiran di mana kita sedang berhadapan dengan sesuatu yang luar biasa dahsyat dan tiada tandingannya di dunia maupun di akhirat. Sesuatu yang lebih dari atasan kita, orangtua kita, preman kampung, lurah, camat, bupati, walikota, gubernur, presiden, artis, jin, setan, iblis, malaikat, dan lain sebagainya.
3. Mempelajari dan Memahami Arti dan Makna Bacaan Sholat
Pelajarilah arti dan makna di balik ucapan-ucapan kita saat sedang sholat, lalu pahami dan hapalkan. Munculkan arti dan makna bacaan sholat kita saat kita sedang sholat.
4. Menganggap Sholat Yang Sedang Dilakukan adalah Sholat Terakhir
Setiap manusia maupun jin tidak ada yang mengatahui secara pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang termasuk hari kematian. Anggap saja kita akan meninggal dunia saat sholat berlangsung maupun setelah sholat. Orang mukmin yang tahu dia mau wafat maupun mau kiamat besar, maka orang itu akan segera meningkatkan ibadahnya serta menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya.
5. Jika Pikiran Terganggu Segera Kembali Konsentrasi
Apabila anda tiba-tiba tersadar bahwa anda sedang terlena dengan buaian alam pikiran dunia kita, maka bersegeralah kembali kepada arti dan makna bacaan sholat kita atau kembali mengingat Allah SWT.
6. Memperhatikan Kondisi Tubuh Sebelum Sholat
Pastikan bahwa kita sudah merasa nyaman dan siap untuk melaksanakan ibadah sholat kita dengan baik, seperti sudah buang air, sudah makan yang cukup, pikiran sudah netral, bersih dari najis dan hadas, tidak sedang menstruasi, dan lain sebagainya.
7. Memperhatikan Kondisi Lingkungan Sebelum Sholat
Usahakan cari tempat sholat yang terbaik bagi kita dilihat dari aspek kebersihan, kenyamanan, kebisingan, gangguan orang lain, gangguan anak-anak, keamanan, perizinan, dan lain-lain.
8. Sholat Tepat Waktu dan Tidak Terburu-Buru
Agar kita bisa sholat dengan khusyuk kita harus solat pada waktu yang paling utama, yaitu sholat tepat waktu di awal waktunya. Untuk laki-laki sholat berjamaah di masjid atau mushola setelah panggilan adzan dan komat, sedangkan untuk yang perempuan boleh dilaksanakan di rumah. Sholatlah dengan santai dengan menikmati setiap detiknya menghadap langsung kepada sang khalik walaupun sebenarnya anda sedang diburu waktu.
9. Ikhlas Semata-Mata Untuk Mendapatkan Ridho Allah SWT
Buang jauh-jauh tujuan sholat kita selain untuk mendapatkan ridho dari Alloh SWT seperti untuk pamer / riya, ingin dilihat atasan, ingin dilihat pacar, ingin dianggap orang sebagai orang alim, sekedar ikut-ikutan orang lain, dan lain sebagainya.
10. Berusaha Untuk Selalu Memperbaiki Sholat Kita
Muslim yang baik akan terpacu terus-menerus melakukan perbaikan ibadah maupun hal-hal yang lain untuk menyempurnakan dirinya sesuai dengan Al-Qur’an dan tuntunan hadist Nabi Muhammad SAW. Amatlah rugi apabila kita melakukan ibadah belum sesuai dengan kaidah yang ada serta tidak ada keinginan sedikit pun untuk belajar memperbaiki diri. (sumber )
InsyaAllah bisa bermanfaat, semoga bisa menambah ilmu dan Iman kita terhadap Allah SWT.. Kita lakukan sejak dini …

Minggu, 22 Juli 2012

Tips Sehat Selama Menjalankan Puasa

Bagaimana Tips Sehat Selama Menjalankan Puasa? dan Tips Sehat agar Tubuh Tetap Segar Saat PuasaTips sehat, segar dan bebas bau mulut selama berpuasa. dalam Menghadapi Puasa tahun ini, saya rasa judul diatas sangat cocok buat anda yang menjalankan Ibadah puasa, ya Tips Agar Selalu Segar Selama Puasa. jadi walalupn kita berpuasa seharian tetapi terlihat segar, bagaimana caranya? Yup mari kita simak Tips Agar Selalu Segar Selama Puasa dibawah ini. dan sebelumnya baca juga ini bagi anda yang lupa. Do'a Berbuka Puasa Ramadhan. dan Niat (Doa) Puasa Ramadhan
Tips Sehat Selama Menjalankan Puasa
Tips Sehat Selama Menjalankan Puasa

1. Berbuka dan sahur dengan menu sehat seimbang.
Porsi makanan untuk berbuka dan sahur sebaiknya terdiri atas karbohidrat 50-60 persen, protein 10-20 persen, lemak 20-25 persen, ditambah vitamin dan mineral dari sayur dan buah. Selain vitamin dan mineral, serat yang terkandung dalam buah dan sayuran bermanfaat memperlancar buang air besar (BAB). Keluhan susah BAB sering terdengar di awal-awal puasa.

2. Jangan lupa minum Air yang Banyak, tapi jangan terlalu banyak.
Pedoman minum minimal 8 gelas sehari juga berlaku saat kita berpuasa. Minumlah 3 gelas di waktu sahur dan 5 gelas lagi saat berbuka sampai sebelum tidur. Minum minuman isotonik bervitamin di antara waktu-waktu itu bila perlu.

3. Atur dan cermati porsi pembagian makan.
Puasa sebenarnya cuma memindahkan waktu makan. Biasanya sarapan, makan siang, dan makan malam, di bulan Ramadan menjadi saat buka dan sahur. Pembagian makan selama puasa adalah 50 persen saat berbuka dan sesudah salat magrib, 10 persen setelah salat tarawih, dan 40 persen pada waktu sahur.

4. Pilih menu yang bisa segera menaikkan gula darah saat berbuka.
Menu yang bisa dipilih pada waktu buka adalah minuman atau makanan manis, misalnya teh manis, kurma, atau kolak pisang. Makanan manis mengandung karbohidrat sederhana yang mudah diserap dan segera menaikkan kadar gula darah yang turun karena 14 jam berpuasa. Setelah salat magrib, konsumsilah makanan lengkap sehat seimbang: nasi atau pengganti nasi, ayam/ikan/daging, tahu/tempe, sayuran, dan buah.

5. Siapkan camilan sehat.
Buat yang hobi ngemil, bisa menyiapkan camilan berupa buah-buahan atau roti yang dimakan setelah salat tarawih.

6. Jangan lupa sahur
Konsumsi hidangan sahur seperti waktu buka, namun dengan porsi lebih kecil. Jangan tinggalkan makan sahur karena sahur yang baik membuat puasa tidak terasa berat. Asuplah makanan dengan kadar protein tinggi agar tinggal di lambung lebih lama. Makanan berprotein tinggi perlu proses pencernaan dan penyerapan yang lebih lama bila dibandingkan dengan makanan berkarbohidrat tinggi, sehingga kita tidak cepat merasa lapar.

7. Siapkan makanan yang praktis sebelum tidur malam.
Siapkan buah yang bisa langsung diasup seperti pisang, jeruk, atau apel yang sangat bermanfaat pada saat Anda buru-buru sahur menjelang imsak. Jangan lupa minum air secukupnya. Dengan demikian, kita tetap mendapat manfaat sahur dan tubuh tetap segar sepanjang siang.

8. Tubuh perlu penyesuaian.Memang akan terjadi stres fisik pada minggu pertama berpuasa. Mungkin akan timbul rasa lelah, pusing, dan lain-lain. Terimalah itu sebagai hal yang wajar. Bekerjalah sesuai kemampuan pada saat puasa karena tubuh harus melakukan penyesuaian atau adaptasi. Aturlah kegiatan dan pekerjaan sesuai kemampuan saat berpuasa. Jangan memaksakan diri, tapi jangan pula puasa dijadikan alasan tidak bisa berpikir dan menurunnya produktivitas.

9. Ada keringanan
Bila Anda menderita sakit dan puasa akan memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh, konsultasilah dengan dokter apakah boleh berpuasa atau tidak. Ada keringanan bagi mereka yang tidak bisa berpuasa dengan melakukan fidyah atau amalan lainnya pada saat bulan Ramadhan.

Nah Demikian Smeoga bermanfaat Hendaknya Artikel tentang Tips Sehat Selama Menjalankan Puasa



12 Tips Sehat Berpuasa Ramadhan

13 Aug 2010Kategori: Makanan sehatPuasa Blm ada komentar
Puasa Ramadhan secara umum berdampak positif bagi kesehatan. Dua belas tips berikut perlu Anda pertimbangkan agar puasa Anda tetap menyehatkan.
  1. Minum yang cukup. Hidrasi adalah hal terpenting selama puasa Ramadhan. Setelah berbuka puasa, Anda harus minum dalam jumlah besar. Anda juga harus minum saat bersahur. Kebutuhan hidrasi tubuh adalah sekitar 1,5 liter per hari.
  2. Makan yang sehat. Anda sebaiknya menerapkan diet sehat pada saat berbuka. Jangan berlebihan melahap kue dan makanan manis yang bahkan dalam jumlah besar sekalipun tidak memuaskan rasa lapar dan mengganggu pola makan Anda. Pertimbangkan memakan kurma yang dapat mengisi ulang energi dengan cepat.
  3. Jangan langsung berbuka dalam porsi besar. Mulailah dengan sup, kolak atau makanan pembuka lain dan tunggu sampai meresap di pencernaan sebelum makan besar.
  4. Jangan makan terlalu banyak. Buka puasa seharusnya tidak identik dengan makan berlebihan. Makan berlebihan tidak hanya mengganggu tubuh, tetapi juga membuat ngantuk saat shalat tarawih.
  5. Meskipun puasa dimulai dari matahari terbit sampai terbenam, Anda sebaiknya tetap makan tiga kali sehari: yang pertama saat bersahur, yang kedua saat berbuka dan yang ketiga sekitar 2 atau 3 jam setelah berbuka.
  6. Saat bersahur, disarankan makan buah-buahan untuk vitamin dan sumber karbohidratseperti nasi dan ubi-ubian yang dapat bertahan sampai berbuka puasa. Penting untuk bersantap sahur mendekati saat imsak.
  7. Jika memungkinkan, tidurlah di awal siang untuk mengumpulkan energi. Hindari sinar matahari dan panas yang menimbulkan dehidrasi.
  8. Minimalkan penggunaan tenaga fisik. Atlet harus ekstra hati-hati untuk tidak berolahraga terlalu keras selama bulan Ramadhan. Dianjurkan untuk berolahraga yang tidak intensif di sore hari sebelum saat berbuka.
  9. Penderita diabetes. Penderita diabetes harus secara teratur memonitor gula darah mereka, cukup hidrasi dan tidak makan yang manis-manis tanpa nasihat medis.
  10. Orang yang lemah fisik. Puasa seharusnya tidak memperburuk status kesehatan orang dengan kondisi medis. Ibu hamil atau menyusui, lansia, pasien hipertensi, penyakit jantung atau asma, biasanya tidak wajib berpuasa Ramadhan. Bila tetap berpuasa, mereka harus berkonsultasi dengan dokter jika merasakan tanda-tanda gangguan kesehatan. Demi keselamatan yang lebih baik, disarankan untuk pergi ke dokter sebelum dan sesudah Ramadhan.
  11. Jangan menghentikan pengobatan tanpa nasihat medis. Orang yang harus mendapatkan pengobatan berkala harus mendapatkan saran dari dokter dan ustadz mereka. Mereka tidak harus berpuasa Ramadan jika hal itu membawa risiko pada kesehatan mereka.
  12. Segera membatalkan puasa bila mendapatkan masalah kesehatan. Bila Anda mengalami masalah medis selama sehari dan tidak dapat pulih dengan cepat, mungkin sebaiknya Anda tidak berpuasa sehari atau lebih. Hari-hari di mana Anda tidak berpuasa dapat diganti sebelum Ramadhan berikutnya.




Selasa, 10 Juli 2012

SURAT RAHASIA KRISTEN YANG TERBONGKAR.


SURAT RAHASIA KRISTEN YANG TERBONGKAR.

SURAT MISI KRISTENISASI INDONESIA===========================

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Tolong di share ke kawan yg lain ya, sesama muslim harus saling mengingatkan.

inilah suratnya :

PROKLAMASI PERNYATAAN DEWAN GEREJA INDONESIA ” MEGA PROYEK RENCANA KRISTENISASI DI INDONESIA “

Jakarta, 21 Mei 1998

Nomor : 013/SGT – CSIS/V/98…

Lamp. : 1 ( satu ) berkas

Sifat : SANGAT RAHASIA

Perihal : Rencana Kristenisasi di Indonesia

Kepada Yth :

1. Para pendeta PGI.

2. Para Pimpinan Wali Gereja.

3. Para Penginjil.

4. Ketua Umum G.M.K.I.

5. Ketua Umum P.M.K.R.I.

6. Para Ketua DEMA UKI.

7. Para Ketua DEMA Atma Jaya.

8. Para Ketua DEMA Sekolah Teologia Kristen Indonesia.

9. Para Jemaat PGI dan Wali Gereja yang terkasih.

10. Pimpinan Redaksi KOMPAS.

11. Pimpinan Redaksi SUARA PEMBAHARUAN.

12. Media Elektronika Radio / TV Swasta Afiliasi Kristen.

di Seluruh Indonesia

* Salam sejahtera dalam Kasih Tuhan, Jesus Kristus. Sebagai pernyataan rasa solidaritas Oikumene dan konsistensi serta eksistensi kita sebagai Ummat Kristiani di Indonesia, yang bergabung dalam wadah yang bernama ” C.S.I.S. ” dan ” SINAR GARUDA TIMUR “, maka kami pemimpin kedua wadah tersebut bergandengan tangan dalam Oikumene menyerukan kepada segenap Ummat Kristiani di seluruh penjuru Indonesia dalam menghadapi tantangan berat dalam masa Reformasi dari “Orang-orang Islam” yang nota bene menggangap kita minoritas.

* Setelah memperhatikan sikap dan tindakan-tindakan orang-orang Islam di Indonesia baik yang menjadi Pejabat Tinggi Negara maupun pengusaha dan para ulamanya secara terus menerus ingin menghentikan perkembangan Kristen di Indonesia, apalagi mereka orang-orang Islam sudah mendominasi politik Golkar dan sudah mengendalikan Soeharto sehingga kegiatan mereka makin menjadi-jadi. Soeharto dan antek-anteknya sudah memilih pejabat-pejabat Islam lebih banyak daripada Kristen. Lebih-lebih dengan munculnya tokoh radikal Islam seperti Zainuddin MZ, Amin Rais, Nurcholis Madjid yang tergabung dalam ICMI. Hal tersebut rasanya menyulitkan kita untuk berkembang sebagaimana rencana kita 25 tahun silam. Namun demikian, nuansa baru telah tiba dengan adanya tuntutan REFORMASI dari para mahasiswa yang nota bene sangat menguntungkan kita dalam memperjuangkan kembali misi mulia kita yang sempat terhenti oleh antek-anteknya Soeharto.

Dalam era ini, kita harus manfaatkan dengan sebaik-baiknya tiap momentum sehingga reformasi tetap disuarakan oleh mahasiswa sampai tumbangnya Habibie dengan ICMI-nya. Saudara-saudara para gembala yang tergabung dalam Forum Reformasi Mahasiswa Kristen Indonesia (FRMKI), kita harus tetap berjuang dengan memboncengi unjuk rasa mahasiswa untuk agar tujuan kitra tercapai, “Kristen Jaya di Republik Indonesia” seperti periode awal era Soeharto. Sehubungan dengan momentum reformasi yang mulus ini, maka kami telah berkunjung ke Amerika Serikat untuk mendapatkan petunjuk tentang misi kita dalam menjadikan agama Kristen sebagai agama mayoritas penduduk Indonesia dan kalau perlu menghalangi dengan cara apapun untuk memecah belah antara Islam sehingga perkembangan Islam di Indonesia terhenti dan menjadikan mereka golongan minoritas seperti di Filipina, Bosnia, Kosovo, dll.

Dari hasil wawancara kami dengan pemuka agama Kristen Amerika yang duduk di Kongres Amerika dan pengusaha-pengusaha Kristen Amerika, mereka siap membantu kita dengan DANA dan TENAGA untuk menekan pemerintah Habibie sehingga rakyat makin menderita dan terus mengadakan reformasi, kalau perlu kita tiupkan nuansa REVOLUSI, yang nantinya akan dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh kita yang pernah menjabat dalam pemerintahan Soeharto, seperti Jendral Benny Moerdani, Mayjen TB Silalahi, Pak Soemarlin, Pak Radius, Pak Moey. Pak Sudrajat, Pak Frans Seda, Pak SAE Nababan, Pak Romo Sandyawan, Pak Mochtar Pakpahan, Pak YB Mangunwijaya, dan tokoh muda kita sdr. Budiman Sudjatmiko, dan sdr. Pius.

Misi mulia kita tetap satu. Kristenisasi Indonesia dalam waktu 25 tahun dengan cara apapun. CIA dalam hal ini turut ini membantu kita, seperti bantuan mereka pada negara-negara lain untuk

mengucilkan negara-negara Islam di seluruh Indonesia dan memecah belah persatuan dan kesatuan Islam. * Program Kristenisasi secara umum diadakan di seluruh dunia di negara-negara Islam dan negara-negara mayoritas Islam, untuk mewujudkan misi mulia sang gembala dalam mendamaikan dunia dalam Kasih Tuhan Jesus Kristus Juru Selamat. Bila Kristen telah menjadi agama mayoritas di seluruh dunia, dunia akan aman dan damai,. Untuk itu, kita harus bersatu dalam OIKUMENE NASIONAL. Dalam mengkristenkan orang-orang Islam di Indonesia. Terutama generasi muda (siswa dan mahasiswa).

Misi kita akan dipantau dan dibantu oleh Amerika dalam bentuk dana dan tenaga (CIA). Harus di upayakan agar misi kita tidak akan terbaca oleh mereka. Seakan-akan tuntutan reformasi murni dari orang-orang (mahasiswa dan pemuda) Islam. Insiden 12 Novemer 1991 di Dili dan peristiwa berdarah di Masjid Tanjung Priok merupakan bukti nyata kekuatan kita. Saudara seiman kita ” Xanana Goesmau ” harus segera dibebaskan agar dapat melanjutkan misinya dalam mengucilkan orang Islam di Dili. Jadi misi kita saat ini bermotifkan ” Reformasi Mahasiswa ” yang kita tumpangi secara tersamar dan ambil manfaat sebaik-baiknya agar tokoh-tokoh Islam tidak lagi mendapat simpati di hati rakyat Indonesia. Kita tonjolkan kedermawanan tokoh-tokoh Kristen untuk mendapatkan simpati rakyat. ” Daftar Hitam ” yang harus diperhatikan amtara lain: Prof. Habibie dengan ICMI-nya, Amin Rais dengan Muhammadiyah-nya, Gus Dur dengan NU-nya, Nurcholis Madjid dengan Islam radikalnya, Emha Ainun Nadjib dengan Budaya Islamnya, Faisal Tanjung, Wiranto, Syarwan Hamid, Yunus Josfiah, dan rekan-rekannya. Tugas Utama kita yaitu mendukung Jendral Tri Sutrisno sebagai Presiden Priode mendatang, karena Pak Tri mudah dipengaruhi dan mudah dikendalikan. Juga orang-orang seperti Moerdiyono, Rudini, Emil Salim, Ali Sadikin, Sarwono, dan rekan-rekannya yang ambisi kekuasaan kita pegang mereka dan selanjutnya lakukan politik memecah belah mereka. Untuk itu tugas kita yang utama ialah menciptakan perselisihan dan pertengkaran antara orang-orang Islam fanatik dan Islam abangan sehingga terjadi perang saudara antara mereka, dengan memberikan sandang-pangan cuma-cuma, besiswa, anak asuh, pekerjaan yang dikelola oleh pengusaha Kristen Pribumi dan keturunan, seperti Sofyan Wanandi, dan Pak Yusuf Wanandi, Pak Salim Sudono, Pak Ciputra, Pak Usman Wibisono, Pak Eka Cipta, yang membantu misi mulia ini.

* Saudara-saudara seiman dalam kasih Tuhan Jesus Kristus, saudara-saudara harus ingat bahwa tugas kita ummat Kristiani adalah tugas mulia, dan harus dilaksanakan oleh setiap ummat Kristiani sejati sebagai wujud nyata kecintaan kita kepada sang Penebus kita, Yesus Kristus, pemberi terang dan tenteram bagi seluruh dunia. Kasih Jesus Kristus Juru selamat kita pasti diberikan kepada kita yang berada di garis terdepan dalam melanjutkan perjuangan Sang Gembala selama hayat kita. Sarana informasi sangat dominan dalam mempercepat upaya kita untuk mewujudlkan peselisihan diantara orang Islam dan menimbulkan kekacauan di masyarakat, sehingga bantuan MF tidak dapat digunakan. Kita manfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya, membonceng reformasi yang lebih keras dan lebih revolusioner sampai pemerintahan Habibie jatuh. Dalam hal ini, media cetak dan elektronika seperti Kompas, Suara Pembaharuan, dan media cetak Kristen lainnya sangat membantu, demikian juga TV swasta yang berafiliasi kepada kita. Lemparkan isue-isue yang sifatnya menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada Habibie cs.

* Rencana selanjutnya yaitu media cetak dan elektronika harus dikuasai oramg-orang kita sehingga dengan leluasa dapat memutarbalikan fakta di masyarakat. Tujuan utama kita menjatuhkan pemerintah Habibie dan ICMI selama-lamanya dari bumi Indonesia. Untuk itu kaum intelektual, pengusaha, dan kaum muda kita, utamanya mahasiswa yang pegang peranan aktif dalam hal ini, teruslah berjuang dan kalau perlu pakai jilbab dan pakai kopiah, berikan salam untuk mengibuli mereka. Budayawan Kristen seperti Pak Chris Pattikawa dan teman-temannya, Ibu Ratna Sarumpaet dengan kawan-kawannya mengikut sertakan artis Islam dalam segala kegiatan untuk melunturkan fanatisme mereka terhadap Islam. Kawini orang Islam dengan tujuan merobah mereka menjadi kristen taat, contohnya Rina Hasyim. Ini tugas mulia kita . Kita harus kuasai pemerintah pusat maupun daerah dan ABRI, jabatan-jabatan penting harus dikendalikan oleh tokoh-tokoh Kristen agar memberikan fasilitas dan segala kemudahan bagi orang Kristen untuk bekerja, sekolah, masuk ABRI, masuk universitas, kenaikan pangkat dan lain sebagainya sehingga suatu saat kita yang dominan di dalam pemerintah di pusat daerah ABRI contoh nyata yaitu Timor Timur, NTT/Kupang, Sulawesi Utara/Menado, dan Maluku/Ambon sudah dikuasi sehingga orang-orang Kristen dapat berkembang leluasa mendominasi orang Islam. Yang masih harus kita bantu yaitu Sulawesi Selatan, disana orang Kristen (Tanah Toraja) sangat berani dan taat. Agar segera berkembang dan mendominasi orang Islam. Sementara itu, Jakarta, Surabaya, Yogya, Semarang, dan Medan harus segera dikuasai. Proses nepotisme kita utamakan bagi orang-orang kita, bukan bagi orang Islam. Kita tiupkan nepotisme dan toleransi agama kepada pejabat Islam, sehingga tidak dipercayai dan diganti orang kita, Islam abangan, atau golongan nasionalis. Adalah mulia bila saudara-saudara kedepankan misi suci Kristus Penebus Dosa daripada kepentingan pribadi.

* Angkatan Bersenjata mutlak harus dikuasi karena ABRI merupakan tulang punggung negara. Momentum ini sangat baik bagi kita untuk memecah belah kalangan ABRI sehingga ABRI yang fanatik Kristen dapat mendominasi Angkatan Bersenjata. * Kita upayakan KB di kalangan orang Islam dengan berbagai cara, terutama informasi KB kepada ulama, kyai, santri, tokoh Islam, sehingga masyarakat Islam ber-KB. Kita sebagai orang Kristen dilarang untuk ber-KB karena itu menyalahi tugas mulia ya ng diemban oleh Yesus Kristus, Sang Penebus. Untuk menjalankan kebijaksanaan ini, maka sebagian besar dokter bidan, perawat, dan pegawai BKKBN haruslah orang-orang Kristen agar memudahkan KB mantap bagi pasangan-pasangan Islam. Selain Itu ummat kristiani harus mendirikan lebih banyak lagi Rumah Sakit di seluruh Indonesia untuk mencapai sasaran kita.

* Kita haus membantu perekonomian rakyat kecil dalam hal memberikan lahan kerja memberikan makanan cuma-cuma mengangkat anak asuh agar orang Islam abangan dapat mengikuti ajaran Kristus, membuat tempat ibadah di masyarakat Islam, menghidupkan judi, tempat pelacuran, bar-bar, memasok pil ektasi, bir, putaw, dll. agar digunakan oleh generasi muda Islam sehingga lambat laun akan mengganggu moral mereka dan menghilangkan fanatisme mereka terhadap Islam. * Posisi agama Kristen di bidang pendidikan sangat menetukan generasi mendatang Sarana pendidikan harus dikuasai oleh kita. Perbanyak SD, SMP SMU Universitas Kristen di seluruh Indonesia, dengan memasukkan ajaran Kristen penuh dalam

Kurikulum pendidikan di sekolah penting dalam jajaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan harus dijabat oleh orang Kristen fanatik dan memberikan fasilitas kepada siswa dan mahasiswa Kristen karena mereka adalah asset utama Agama Kristen di masa mendatang.

* Demikianlah secara singkat rencana Kristenisasi kita yang pernah tertunda di zaman rezim Soeharto, dan pada era baru ini, kita harus cepat dan tanggap dalam membaca situasi dan tetap berusaha mendeskriditkan Pemerintahan Habiibie dan tetap menuntut SI MPR dilaksanakan agar Pak Tri dapat menduduki jabatan Presiden RI demi kemajuan Kristen di Indonesia. Pemimpin-peminpin dari media cetak kita telah siap memberikan informasi dan tanggapan yang mendeskreditkan Habibie agar rakyat tidak mempercayainya lagi,. Untuk itu saudara-saudara harus turut membantu terutama kalangan intelektual budayawan, artis, tokoh muda , mahasiswa, siswa, dan semua gembala-gembala Yesus Kristus harus bersatu padu dalam OIKUMENE untuk mencapai cita-cita mulia kita. Mahasiswa harus tetap menjalankan unjuk rasa dan mengacaukan masyarakat. Daam hal ini pak Frans Seda, Pak Benny, Pak Romo Sadyawan, Pak Yacob Utama, Pak YB Mangunwijaya, Pak Mochtar Pakpahan, Ibu Ratna Sarumpaet, Pak Saban Sirait, Pak SAE Nababan, Sdr. Budiman Sudjatmiko, dan Sdr. Pius, serta reformis-reformis Kristen lainnya. Sebagai pelopor utama reformasi akan mengacaukan dan mengambil alih kekuasaan orang-orang Islam dalam pemerintahan. Saudara-Saudara harus ingat pesan kami : JANGAN PERCAYA setiap orang sebelum yakin bahwa dia adalah KRISTEN sejati pengemban misi Yesus Kristus Sang Penebus Dosa. Upayakanlah agar informasi ini tidak sampai ke tangan yang TIDAK BERTANGGUNG JAWAB yang pada akhirnya akan mengacaukan misi mulia kita. Kami percaya bahwa ” Yesus Kristus ” selalu bersama kita dalam menegakkan keadilan dan kedamaian di dunia sesuai ajarannya Vini…….Vidi……..Vici…………………………… Salam Oikumene kasih kristus !

a.n. Dewan Pengurus SGT & CSIS ttd, Jend. Benny Moerdani, Drs. rans Drs. Sabam Sirait, Pdt. SAE Nababan, YB Mangunwijaya, Mayjend. TB Silalahi, Ratna Sarumpaet, Mochtar Pakpahan, Budiman Sudjatmiko. ——————–

Catatan : Surat ini benar dan aktual! Berasal dari seorang teman di Menado (Sulawesi Utara), lalu dikirim ke UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta), lalu disebarkan lagi kebeberapa kampus.

Lembaran yang ditangan anda ini adalah salinan dari Sdr. M. Sohir (Mahasiswa Institut Agama Islam Al Ghurabaa’ Rawamangun Jakarata Timur ). Disalin sesuai Aslinya. Lembaran ini agar diperbanyak dan dibagikan kepada MAHASISWA ISLAM ! Jika Saudara masih meragukan kebenaran surat ini, silahkan hubungi: 1. Abba Taher Lamatapo ( Universitas Muhammadiyah Jakarta ) Telp.7470.93282.

Mohammad Sohir (Fak. Tarbiyah Institut Agama Islam Al Ghurabaa’) telp= 489.0055

Setelah membaca surat ini, marilah kita tingkatkan kewaspadaan kita terhadap makar para musuh-musuh Allah mari kita galang persatuan dan kesatuan DALAM ISLAM Ingat tanpa ISLAM cita-cita reformasi mustahil tercapai.

TTD

( Mohammad Sohir ) mahmud mustain

Research Student Dept. of Geology University of Leicester

Tel. 0116 252 5282 (Geophysic Lab.)

Fax. 0116 252 3918 (Department)

Senin, 09 Juli 2012

PROPOSAL PENELITIAN HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUA MAKASSAR


PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN  DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUA MAKASSAR





OLEH :
ARAHMAN
09.071.014.018


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2012



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Diare merupakan penyebab kematian utama di dunia, terhitung 5-10 juta kematian/tahun. Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah dunia terutama di Negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-anak dibawah umur 5 tahun. Meskipun diare membunuh sekitar 4 juta orang/tahun di Negara berkembang, ternyata diare juga masih merupakan masalah utama di Negara maju. Di Amerika, setiap anak mengalami 7-15 episode diare dengan rata-rata usia 5 tahun, 9% anak yang dirawat di Rumah Sakit dengan diare berusia kurang dari 5 tahun, dan 300-500 anak meninggal setiap tahun. Di Negara berkembang rata-rata tiap anak dibawah usia 5 tahun mengalami episode diare 3 kali pertahun   (WHO, 2009).
Sanitasi merupakan salah satu tantangan yang paling utama bagi negara-negara berkembang karena menurut World Healt Organisation (WHO), penyakit Diare membunuh satu anak di dunia ini setiap 15 detik, karna access pada sanitasi masih terlalu rendah . Hal ini menimbulkan masalah kesehatan lingkungan yang besar, serta merugikan pertumbuhan ekonomi dan potensi sumber daya manusia pada skala nasional. (Azwar, 2009)
Di Indonesia terdapat empat dampak kesehatan oleh pengolahan air dan sanitasi yang buruk, yakni Diare, Tifus, Polio dan Cacingan. Hal survei pada tahun 2006 menunjukkan bahwa kejadian Diare pada semua usia di Indonesia adalah 423 per 1000 penduduk dan terjadi 1 – 2 kali per tahun pada anak –anak berusia dibawah 5 tahun. (Elok Dyah Messwati, 2008)
Pada tahun 2008 dilaporkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare di 15 provinsi dengan jumlah penderita sebanyak 8.443 orang, jumlah kematian sebanyak 209 orang atau Case Fatality Rate (CFR) sebanyak 2,48%. Hal tersebut utamanya disebabkan oleh rendahnya ketersediaan air bersih, sanitasi yang buruk dan perilaku hidup tidak bersih. (Profil Kesehatan Indonesia, 2008)
Sampai saat ini kejadian diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Sulawesi Selatan. Walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuasi, dan juga dilaporkan oleh sarana pelayanan dan kader kesehatan diare ini masih sering menimbulkan KLB (kejadian luar biasa) yang cukup banyak bahkan menimbulkan kematian.
      Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Makassar 2007, jumlah penderita diare sebanyak 52.278 orang dan 14.493 atau sebesar 28 % diantaranya adalah balita. Secara keseluruhan dilaporkan 10 penyakit diare yang meninggal dunia. Untuk penderita  diare, masih menurut data hasil survailans, paling banyak diderita oleh warga berusia antara 1-4 tahun atau yang masih tergolong balita. Pada usia ini, jumlah penderita adalah sebanyak 7.379 orang. Data surveilens juga menyebutkan penderita diare dari warga Sulawesi Selatan yang berusia 5-9 tahun mencapai 2.955, usia 10-14 tahun sebanyak 1.746 orang, usis 15-19 tahun sebanyak 1.467, usia 55-59 tahun sebanyak 856 orang, usia 60-69 tahun sebanyak 1.125 orang dan diatas usia 70 tahun sebanyak 554 orang. (Dinkes Sul-Sel 2009).
             Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka insidens dan angka fatalitas kasus kejadiaan diare diantaranya adalah peningkatan cakupan air bersih dan jamban keluarga, penyuluhan kesehatan, penemuan dan pengobatan penderita, serta pemasyarakatan atau penggunaan oralit, baik malalui unit pelayanan kesehatan maupun melalui kegiatan lintas sektoral termasuk posyandu telah dilakukan oleh jajaran dinas kesehatan.
      Data diare yang diperoleh dipuskesmas Batua kota Makassar memberikan gambaran bahwa dari 10 penyakit yang menonjol, salah satu adalah diare menempati urutan ke- 2 yaitu pada tahun 2008 kejadian diare sebanyak 1.815 orang, dan pada tahun 2009 kejadian diare sebanyak 1.905 sedangkan pada tahun 2010 dari bulan januari sampai bulan mei kejadian diare sebanyak 407 orang.
           Berdasarkan uraian di atas bahwa masalah sanitasi lingkungan berpengaruh terhadap kejadian diare sehingga penelitian tertarik untuk mengadakan penelitian di puskesmas Batua kota Makassar untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare.  
B.     Rumusan Masalah
           Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Apakah ada hubungan penyediaan air bersih dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar?
2.      Apakah ada hubungan pengelolaan sampah dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar?
3.      Apakah ada hubungan pengelolaan air limbah dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar?
4.      Apakah ada hubungan pemanfaatan jamban keluarga dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar?
C.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar.
2.      Tujuan Khusus
a.       Diketahuinya hubungan penyediaan air bersih dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar.
b.      Diketahuinya hubungan pengelolaan sampah dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar.
c.       Diketahuinya hubungan pengelolaan air limbah dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar.
d.      Diketahuinya hubungan pemanfaatan jamban dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar
D.    Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Depertemen kesehatan dalam perbaikan lingkungan pemukiman.
2.      Perguruan tinggi
Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai kesehatan lingkungan.
3.      Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai kesehatan lingkungan dan penyakit yang berhubungan dengan lingkungan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.  Tinjauan Umum Tentang Sanitasi Lingkungan.
Pengertian sanitasi menurut World Health Organization (WHO) adalah usaha mengendalikan dari semua faktor-faktor fisik manusia yang menimbulkan hal-hal yang telah mengikat bagi perkembangan fisik kesehatan dan daya tahan tubuh (Anwar Daud, 2002).
Sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.
Pentingnya lingkungan yang sehat telah dibuktikan oleh WHO dengan menyelidikan – menyelidikan di seluruh dunia dimana didapatkan bahwa angka kematian (mortalitas), angka perbandingan orang sakit (mordibitas) yang tinggi serta seringnya terjadi endemi di tempat-tempat dimana hygiene dan sanitasi lingkungan buruk.
a.    Penyebab Kematian Bayi
Menurut WHO, bahwa Negara-negara yang sedang berkembang terdapat banyak penyakit kronis endemik, sering terjadi epidemic. Angka kematian bayi dan anak-anak yang tinggi disebabkan oleh : ( Enjang, 2000 ).
1. Pengotoran penyediaan air rumah tangga

6
 
         2.  Infeksi karena langsung ataupun tidak dengan feces manusia
         3. Infeksi yang disebabkan oleh anthropoda, mollusca dan vector-vektor lainnya.
        4.  Pengotoran air susu dan makanan lainnya
        5.  Perumahan yang terlalu sempit
        6.  Penyakit-penyakit hewan yang berhubungan dengan manusia.
b.    Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Sanitasi lingkungan lebih menekankan pada pengawasan pengendalian atau kontrol pada faktor lingkungan manusia, sebagaimana ditemukan oleh WHO ada 7 (tujuh) kelompok ruang kesehatan lingkungan yaitu :
1.    Problem air
2.    Problem barang atau benda sisa atau bekas seperti air limbah kotoran manusia dan sampah.
3.    Problem makanan dan minuman
4.    Problem perumahan dan bangunan lainnya
5.    Problem pencemaran udara, air dan tanah
6.    Problem pengawan anthropoda dan rodiatis
7.    Problem dengan kesehatan kerja (Anwar Daud, 2002)
c.    Hubungan Lingkungan Dengan Faktor Penyakit
Beberapa masalah lingkungan yang berhubungan dengan faktor penyakit adalah :
1.    Perubahan lingkungan fisik oleh kegiatan pertambangan, membangun perumahan dan industri yang mengakibatkan timbulnya tempat berkembang biaknya faktor penyakit.
2.    Pembangunan bendungan akan beresiko berkembang biaknya faktor penyakit.
3.    System penyediaan air dengan perpipaan yang belum menjangkau seluruh penduduk sehingga masih diperlukan conteiner untuk penampungan penyediaan air.
4.    System drainase permukiman dan perkotaan yang tidak memenuhi syarat sehingga menjadi tempat perindukkan penyakit.
5.    System pengelolahan sampah yang belum memenuhi syarat menjadikan sampah sarang faktor penyakit.
6.    Perilaku sebagian masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang sehat, nyaman dan aman masih belum memadai.
7.    Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana dalam pengendalian faktor penyakit secara kimia beresiko timbulnya keracunan dan pencemaran lingkungan (Depkes RI, 2001).
B.  Tinjauan Umum Tentang Air Bersih
 Air merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi manusia, karena didalam tubuh manusia air berkisar 50-70% dari seluruh berat badan. Dan kebutuhan manusia akan air setiap hari minimal 1, 5-2 liter untuk diminum, sebab jika munusia kekurangan air maka akan menyebabkan kematian. (Slamet,2002).
a.    Syarat air bersih
              Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/IX/1990 adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
              Adapun beberapa syarat air bersih yang memenuhi syarat menurut PERMENKES No. 907/MENKES/SK/VII/2002 adalah sebagai berikut :
1.    Syarat fisik, bersih, jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna
2.    Tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan seperti racun, serta tidak mengandung mineral dan zat organik yang jumlahnya tinggi dari ketentuan.
3.    Syarat biologis, tidak mengandung organisme patogen
4.    Syarat radioaktif : bebas dari sinar alfa dan sinar beta
5.    Syarat kuantitas yaitu pada daerah pedesaan untuk hidup secara sehat cukup dengan memperoleh 60 liter/hari/orang, sedangkan daerah perkotaan 100-150 liter/hari/orang.
b.    Penyakit Yang Berhubungan Dengan Air
Secara garis besar penyakit yang sehubungan air dilihat dari cara penularannya dapat digolongkan atas 4 macam :
1.    Water Borne Disease
Jenis penyakit yang ditularkan atau disebabkan akibat kontaminasi oleh kotoran manusia air seni, yang kemudian airnya dikonsumsi oleh manusia yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut antara lain : cholera, typhoid, Basillari Disentry, Weings Disease.
2.    Water Washed Disease
Jenis penyakit yag ditrasmisikan dengan masukan air yang tercemar kotoran ke dalam tubuh secara langsung (Fecal Oral) akibat penyediaan air bersih untuk pencucian alat atau benda (tangan) yang digunakan kurang secara kuantitas maupun kualitas. Jenis penyakit pada kelompok ini adalah bakterial ulcers (Bisul) Scabies (Kudis), trchoma (terserang pada mata).
3.    Water Based Disease
Penyakit akibat organisme patogen yang sebagian siklus hidupnya dalam air. Penyakit yang masuk dalam golongan ini adalah schistosimiasis (Bilhazia) cacing guines.
4.    Insecr Water Related
Penyakit yang disebabkan oleh insekta (serangga) yang berkembangbiak atau memperoleh makanan disekitar air sehingga insiden-insidennya dapat dihubungkan dengan dekatnya sumber air cocok, misalnya penyakit malaria dan onchocersiasis.
c.    Sumber Dan Karakteristik Air Bersih
1.    Sumber Air Bersih
Beberapa air bersih yang dapat digunakan untuk kepentingan aktivitas dengan ketentuan harus yang memenuhi syarat yang sesuai dari segi konstruksi sarang pengolahan, pemeliharaan dan pengawasan kualitasnya, urutan sumbernya air bersih kemudahan pengolahan dapat berasal dari :
a.    Perusahan air minum
b.    Air tanah (sumur pompa, sumur bor, dan artesis)
c.    Air hujan.
2.    Karakteristik Sumber air
a.    Perusahan air minum (PAM) dari segi kualitas relativ sudah memenuhi syarat (fisik, kimia, dan bakterilogis)
b.    Air tanah : mutu air sangat dipengaruhi keadaan geologis setempat
c.    Air hujan : biasanya bersifat asam, CO2 bebas, tinggi, mineral rendah, kesadaran rendah. (Depkes RI, 1998).
C.  Tinjauan Umum Tentang Pengelolaan Sampah
              Menurut definisi WHO, sampah adalah sesuatu yang digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. (Budiman Chandra,2007)
              Menurut kasnoputranto, bahwa sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang terjadi karena hubungan dengan aktivitas manusia sudah tidak dipakai lagi,tidak disenangi dan dibuang dengan cara saniter. Banyak para ahli-ahli mengajukan batasan-batasan lain, tapi pada umumnya mengandung prinsip yang sama, yaitu :
a.    Adanya suatu benda atau zat padat atau bahan
b.    Adanya hubungan langsung atau tidak langsung dengan aktivitas manusia
c.    Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi, tak disenangi dan dibuang dalam arti pembuangan dengan cara yang diterima oleh umum (Ariyanto dan Dewi, Depok, 2002)
d.   Berdasarkan jenis-jenis sampah dapat dibagi menjadi berbagai jenis, antara lain :
1.    Berdasarkan zat kimia yang terkandung dimana sampah dibagi menjadi:
a.    Sampah anorganik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk misalnya logam atau besi, pecahan seng dan plastik.
b.    Sampah organik adalah sampah yang ada umunya dapat membusuk, misalnya sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan dan sebagainya.
2.    Berdasarkan dapat tidaknya terbakar
a.    Sampah yang mudah terbakar misalnya kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas dan sebagainya.
b.    Sampah yang tidak dapat terbakar, isinya kaleng-kaleng, besi-besi dan sebagainya.
3.    Berdasarkan karakteristik sampah
a.    Garbage adalah sisa-sisa pengolahan atau makanan yang sudah membusuk.
b.    Rubbish adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang sukar membusuk. Rubbish ini ada yang mudah terbakar seperti kayu, kertas dan ada yang tidak dapat terbakar seperti kaleng, besi dan sebagainya. (Notoatmodjo, 1997).
Ada tiga hal pokok yang perlu dperhatikan dalam pengolahan sampah antara lain : (1) Harus ditutup sehingga tidak menjadi tempat bersarangnya serangga atau binatang-binatang lainnya seperti tikus, lalat dan kecoa. (2) Pengangkutan atau pengumpulan sampah (colection) atau sampah ditampung dalam tempat sampah sementara dikumpul kemudian diangkut dan dibuang. Pada pengumpulan dan pengangkutan sampah dapat dilakukan perorangan, pemerintah dan swasta.
D.  Tinjauan Umum Tentang Pengelolaan Air Limbah
Menurut Metcalfn dan Eddy Air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah, sampah cair berasal dari daerah pemukiman, perkotaan dan industri bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.
                Azrul Azwar mendefinisikan air limbah adalah kotoran air bekas atau air bekas tidak bersih yang mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia dan hewan lainnya yang muncul karena hasil perbuatan manusia.
a.    Sumber air limbah
Dalam sehari-hari sumber air limbah yang dikenal adalah :
1.    Air limbah  yang berasal dari rumah tangga (domestic sewage)
2.    Air limbah yang berasal dari perusahan (comersial waste) seperti dari hotel dan restoran.
3.    Air limbah yang berasal dari industri (industrial waste) misalnya dari pabrik tekstil, tembaga dan industri makanan.
4.    Air limbah yang berasal dari sumber lain seperti air hujan yang bercampur dengan air comberan.
b.    Syarat-syarat saranan pembuangan air limbah.
Sasaran pembuangan air limbah yang sehat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.    Tidak mencemari sumber air bersih
2.    Tidak menimbulkan genangan air
3.    Tidak menimbulkan bau
4.    Tidak menimbulkan tempat berlindung dan tempat berkembang biak nyamuk dan serangga lainnya (Anwar Daud, 2000).
c.    Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbah perlu dikenal, karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar, karakteristik air limbah digolongkan menjadi :
1.    Fisik
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti kerutan sabun, berbau, kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas berwarna, cucian beras dan sayur dan sebagainya.
2.    Kimiawi
Air bangunan mengandung zat-zat kimia oraganik yang berasal dari air bersih yang bercampur dengan bermacam-macam zat organik berasal dari pancuran tinggi urin dan sampah-sampah dan lain sebagainya.

3.    Bakteriologis
Kandungan bakteri patogen dan organisme terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air limbah.
Air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup, antara lain:
a. Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit terutama kolera, typhus abdominalis, dan disentri baciler.
b. Menjadi media berkembangnya mikroorganisme patogen.
c. Menjadi tempat berkembangnya nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk.
e. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup lainnya.
d.   Gangguan terhadap kesehatan
Sesuai dengan zat-zat yang terkandung dalam sisa limbah bila air limbah tidak dikelolah maka akan menyebabkan gangguan kesehatan masyarakaat dan lingkungan hidup antara lain :
1.    Menjadi transmisi atau media penyerangan sebagai penyakit terutama kolera, typus abdominalis, disentri bakteri.
2.    Menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme pathogen.
3.    Menjadi tempat berkebang biaknya nyamuk atau tempat hidup virus nyamuk.
4.    Menimbulkan bau yang tidak enak serta bau yang tidak sedap.
5.    Merupakan sumber pencemaran air permukaan tanah dan lingkungan hidup lainnya.
6.    Mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tidak nyaman dan Sebagainya (Notoatmojo, 1997).
E.  Tinjauan Umum Tentang Jamban Keluarga
               Jamban keluarga adalah suatu yang dikenal dengan WC dimana digunakan untuk membuang kotoran manusia atau tinja dan urine bila mana pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan berbagai penyakit saluran pencernaan seperti diare, cholera.
Pembuangan kotoran yang baik hendaknya memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a.    Tidak mengotori tanah permukaan disekeliling jamban tersebut
b.    Tidak mengotori air permukaan disekelilingnya
c.    Tidak mengotori air tanah disekitarnya
d.   Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat, kecoa, dan binatang lainnya.
e.    Tidak menimbulkan bau
f.     Mudah dipergunakan dan dipelihara
g.    Sederhana desainnya
h.    Murah
i.      Dapat diterima oleh pemakaianya.

Agar persyaratan-persyaratan ini dapat dipenuhi maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.    Sebaiknya jamban tersebut tertutup, bangunan jamban terlindungi dari panas dan hujan, serangga dan binatang lain, terlindung dari pandangan orang.
2.    Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuat dan sebagainya.
3.    Bangunan jamban sedapat mungkin tersedia alat pembersihan seperti air atau kertas pembersihan (Notoatmodjo, 1997).
          Adapun berikut ini macam-macam jenis jamban adalah sebagai berikut:
a.    Pit-privy (Cupluk)
Jamban ini dibuat dengan jalan membuat lubang ke dalam tanah dengan diameter 80-120 cm, sedalam 2,5-8 meter dindingnya diperkuat dengan batu bara. Dapat ditembok agar tidak mudah ambruk, lama pemakaian 5-15 tahun.
b.    Aqua-privy (cupluk berair)
Terdiri atas bak yang kedap air, diisi di dalam tanah sebagai pembuangan. Untuk jamban ini agar berfungsi dengan baik perlu pemasukan air setiap hari, baik sedang digunakan atau tidak.   Pembuangan tinja dengan jarak dari sumber air minimal lebih dari   10 m.
c.    Water seated latrine (angsa trine)
Jamban ini bukanlah merupakan jamban tesendiri tapi hanya modifikasi closetnya saja. Pada jamban ini closetnya terbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi air. Fungsi air ini gunanya sebagai sumbat sehingga bau busuk tidak tercium diruangan jamban. (Entjang indah, 2000)
F.   Tinjauan Umum Tentang Sanitasi Perumahan
1.      Pengertian sanitasi perumahan
Sanitasi perumahan adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitiberatkan dan pengawasan terhadap struktur fisik, dimana orang menggunakan sebagai tempat berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sarana sanitasi tersebut antara lain ventilasi, suhu, kelembaban, sarana pembuagan sampah, sarana pembuangan kotoran manusia dan penyedian air bersih (Azwar, 1990).
Sanitasi perumahan menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan sedimikian rupa sehingga munculnya penyakit dapat dihindari. Berarti sanitasi adalah suatu usaha pengendalian faktor- faktor lingkungan guna untuk mencegah timbulnya suatu penyakit dan penularan yang di sebabkan oleh faktor lingkungan tersebut, sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat optimal.(Depkes RI, 2002)
2.      Perumahan sehat
Rumah meruapakan tempat beristirahat, berlindung dan menyimpan harta benda secara aman dan tenang. Oleh karena mempunyai beberapa fungsi maka rumah haruslah memenuhi syarat kesehatan dan juga tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang ada karena rumah mempunyai hubungan yang erat dengan penghuninya. Dimana rumah dengan kondisi yang buruk akan memberi pengaruh yang buruk pula kepada penghuninya.
Secara umum kriteria rumah sehat adalah (Depkes RI, 2002)
a.    Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
b.    Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antara anggota keluarga dan penghuni rumah.
c.    Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinjah dan limbah rumah tangga, bebas fektor penyakit dan tikus, kepadatan penghuni yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
d.   Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
G. Tinjauan Umum Tentang Diare.
a.    Pengertian diare
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada bayi dan lebih dari tiga kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir darah atau lendir saja.
b.    Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor :
1.    Faktor infeksi
a.    Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut:
a.    Infeksi bakteri : vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.
b.    Infeksi virus : Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain.
c.    Infeksi parasit: Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides): protozoa (Entamoeba histolityca, Giardia lamblia, Trichomonas hominis). Jamur (Candida albicans).
b.    Infeksi parenteral infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti: otitis media akut (OMA), tonsilitis/ tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.
2.    Faktor malabsorbsi
1.    Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa); monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering( intoleransi laktosa).
2.    Malabsorbsi lemak
3.    Malabsorbsi protein
3.    Faktor makan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
4.    Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang, tepati dapat terjadi pada anak yang lebih besar).
c.    Patofisiologi
Sebagai akibat diare baik akut maupun kronik akan terjadi :
1.    Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemia).
2.    Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran bertambah).
3.    Hipoglikemia
4.    Gangguan sirkulasi, Darah.
d.    Manifestasi klinis
             Mula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair, mungkin disertai lendir atau lendir dan darah. Warna tinja makin lama berubah kehijauan-hijauan karena bercampur dengan empedu. Anus daerah sekitrnya timbul lecet karena sering defeksi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus selama diare.
               Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basah dan elektrolit. Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak : yaitu berat badan turun, turgor berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung (pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering. Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi ringan, sedang, dan berat. Bila berdasarkan tonisitas plasma dibagi menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik, dan hipertonik.
e.     Penatalaksanaannya
               Penatalaksanaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau pengobatan penyakit dasar. Obat-obatan tertentu (misalnya, prednison) dapat mengurangi beratnya diare dan penyakit.
Untuk diare dengan dehidrasi ringan, cairan oral serta larutan elektrolit dapat diberikan untuk dehidrasi pasien. Untuk diare dengan dehidrasi sedang akibat sumber non-infeksius, obat-obatan tidak spesifik seperti difenoksilat (lomotil) dan loperamit (Imodium) juga diberikan untuk menurunkan motilitas. Preparat antimikrobial diberikan bila preparat infeksius telah teridentifikasi atau bila diare sangat berat (Ngastiyah, 2005).
Terapi cairan intravena mungkin diberikan untuk anak kecil atau lansia. (Suddart & Brunner  2001)
H.  Kerangka Konsep Penelitian
1.    Kerangka Konsep Penelitian
               Berdasarkan tujuan kepustakaan bahwa kejadian diare dipengaruhi oleh sanitasi lingkungan yaitu yang terdiri dari penyediaan air bersih, pengelolahan sampah, pengelolahan air limbah dan pemanfaatan jamban. Kita ketahui bahwa sanitasi lingkungan merupakan pengawasan lingkungan fisik, biologis sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan. Hasil yang diharapkan dari sanitasi lingkungan yang baik, yaitu tergantung dari peningkatan kualitas lingkungan dengan memperbaiki sanitasi lingkungan air bersih, penyediaan jamban keluarga, pengelolaan air limbah dan pengelolaan sampah. Terciptanya sanitasi lingkungan yang baik akan menurunkan atau mengurangi kejadian diare pada masyarakat. Hal ini terkait dengan pemanfaatan sanitasi lingkungan, yang membawa dampak positif dalam kehidupan dan akan terhindar dari penyakit.
Adapun gambaran dari kerangka konsep pada penelitian ini dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :
Gambar 1. Pola pikir variabel penelitian.














Gambar 1. Pola pikir variabel penelitian.
Keterangan :
                               Variabel yang diteliti
                               Variabel yang tidak diteliti
2.    Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif
a.    Diare
Yang dimaksud diare dalam penelitian ini adalah terjadinya pengeluaran feses berturut-turut lebih dari tiga kali sehari disertai dengan adanya perubahan konsistensi dan bentuk tinja dari penderita yang bersangkutan menjadi encer.
Kriteria objektif :
Menderita                 : jika responden terdiagnosa Diare oleh dokter.
Tidak menderita        : jika tidak terdiagnosa Diare oleh dokter.
b.    Penyediaan air bersih
Yang dimaksud penyediaan air bersih dalam penelitian ini adalah tersedianya air yang digunakan oleh responden dan anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
Kriteria objektif :
1.      PDAM
a.    Memenuhi syarat kesehatan :
1.    Tidak tercemar air permukaan
2.    Tidak berasa, berbau dan berwarna
b.    Tidak memenuhi syarat apabila tidak memenuhi minimal satu kriteria tersebut diatas.
2.      Sumur gali
a.    Memenuhi syarat kesehatan :
                                                   1.     Dinding sumur diplaster dengan kedap air sedalam minimal 4 meter.
                                                   2.     Mempunyai bibir dengan ketinggian minimal 70 cm dari permukaan tanah.
                                                   3.     Airnya tidak berasa, berbau, dan berwarna.
                                                   4.  Mempunyai slap (lantai) dan ada saluran air kotor.
b.    Tidak memenuhi syarat apabila tidak memenuhi minimal satu criteria tersebut diatas.
3.      Sumur bor
a.    Memenuhi syarat kesehatan :
                                                   1.     Kedalaman 12 m sampai dengan 40 m
                                                   2.     Pada area pantai kedalaman pengeboran diatas 100 meter
                                                   3.     Air tidak berasa, berbau dan berwarna
b.    Tidak memenuhi syarat apabila tidak memenuhi minimal satu kriteria tersebut diatas.
c.    Pengelolaan sampah
Yang dimaksud pengelolaaan sampah dalam penelitian ini adalah sarana untuk menyimpan sampah sementara sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Kriteria objektif :
Memenuhi syarat : jika tempat sampah terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak, mempunyai penutup dan mudah dibersihkan.
Tidak memenui syarat : jika tidak sesuai dengan kriteria di atas.
d.   Pengelolaan air limbah
Yang dimaksud pengelolaan air limbah dalam  penelitian ini adalah system pengaliran air limbah, yang dimiliki berupa saluran dan mempunyai penampungan air limbah yang berasal dari kamar mandi, dapur dan tempat cuci.
Kriteria objektif ;
Memenuhi syarat : jika mempunyai lubang dan mempunyai penutup, mempunyai saluran dan aliran lancar, jarak lubang penampung air limbah dengan sumber air minum ≥ 10 meter.
Tidak memenuhi syarat : jika tidak sesuai dengan kriteria di atas.
e.    Pemanfaatan jamban keluarga
Yang dimaksud pemanfaatan jamban keluarga dalam penelitian ini adalah tempat yang digunakan keluarga untuk membuang feses.
Kriteria objektif ;
Memenuhi syarat : bila mempunyai lubang penampungan dan berbentuk cemplung dengan penutup atau berbentuk leher angsa digunakan dan dibersihkan minimal dua kali seminggu.
Tidak memenuhi syarat : jika tidak sesuai dengan kriteria di atas.
3.    Hipotesis Penelitian
c.    Ada hubungan penyediaan air bersih dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar
d.   Ada hubungan pengelolaan sampah dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar
e.    Ada hubungan pengelolaan air limbah dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar
f.     Ada hubungan pemanfaatan jamban dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Batua Makassar.

BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Desain Penelitian
       Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study yaitu variabel independen dan variabel dependen  diambil pada periode waktu yang sama untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di Wilayah kerja Puskesmas Batua Makassar.
B.     Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Batua Makassar yang dilaksanakan pada bulan Desember – Januari 2010-2011
C.    Populasi Dan Tekhnik Sampel
1.      Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien di wilayah Kelurahan  Tello Baru yang memeriksakan dirinya di Puskesmas Batua Makassar pada bulan januari sampai bulan mei tahun 2010 yaitu sebanyak 407 orang.
2.      Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti, jadi sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan untuk tujuan tertentu. Dan besar sampel ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut :

29
 


Rumus:
n =        N
1 + N (d2)
Keterangan :
N   : Jumlah populasi
n    : Besar sampel
d    : Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan
N = 407
d = 10% = (0,1)
Maka :
n =          407              =     407           =    407
        1 + 407 (0,12)          1 + 4,07            5,07
n = 80
Dalam penelitian ini akan menggunakan sampel dengan criteria sebagai berikut :
a)      Kriteria Inklusi
Adalah merupakan karakteristik umum dari subjek penelitian pada suatu populasi target dan populasi terjangkau yang diteliti. Pada penelitian ini kriteria inklusi adalah :
1)      Pasien Diare yang terkontrol di Puskesmas Batua Makassar
2)      Dapat membaca dan menulis
3)      Bersedia menjadi responden
b)      Kriteria eksklusi
1)      Tidak bersedia menjadi responden
2)      Tidak bisa membaca dan menulis
D.    Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, penelitian melakukan pengumpulan data sebagai berikut:
1.      Data primer
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan koesioner disertai dengan pengamatan dengan penggunaan lembar checklist.
2.      Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari instansi-instansi yang berhubungan dengan penelitian ini.
E.     Pengolahan Data
1.      Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data dan keseragaman data.
2.      Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data perlu disederhanakan yaitu memberikan simbol-simbol tertentu untuk setiap jawaban (pengkodean).
3.      Tabulasi data
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data kedalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian, tabel mudah untuk dianalisa tabel tersebut dapat berupa tabel sederhana maupun tabel silang.
F.     Analisa Data
Setelah data terkumpul kemudian ditabulasi dalam tabel sesuai dengan variabel yang hendak diukur. Analisa data dilakukan melalui tahap editing, koding, tabulasi dan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah Univariat dan Bivariat dengan serta menggunakan jasa komputerisasi (Program SPSS versi 11,5).
1.      Analisa Univariat
Dilakukan dari tiap variabel dan hasil penelitian berupa distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
2.      Analisa bivariat
Dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan dengan tabulasi silang diantara semua variabel dependen dan variabel independen dengan menggunakan metode Chi-Square dengan rumus :  

                        ∑(0 – E)²
             ײ = 
                              E

Di mana :
             O = nilai observasi (Nilai yang diperoleh)
             E = nilai expected (Nilai yang diharapkan)
             α = Tingkat kepercayaan 5 %
Interpretasinya :
a.       Hipotesis diterima, bila x² hitung > x² tabel atau
b.      Hipotesis diterima, bila nilai p < α (0,05)
G.    Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya rekomendasi dari pihak institusi atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini adalah Puskesmas Batua Kota Makassar.
Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi :
1.      Informed consent (Lembar persetujuan)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian.
Bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksakan kehendak dan tetap menghormati hak-hak subjek.
2.      Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantum nama responden, tetapi responden tersebut diberikan kode.
3.      Confidentiality ( kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.



DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Ridwan. 2000. Epidemiologi Dasar. Fakultas Kesehatan                                                           Masyarakat  Universitas Hasanuddin. Makassar
Arjatmo Tjokonegoro, 1998. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid Satu, Edisi ke Tiga. Garya, Jakarta.
Azwar Azrul, 1990. Pengantar Ilmu kesehatan lingkungan. PT. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.
Brunner & sudarth, 2002. Keperawatan medical bedah, volume delapan.EGC. Jakarta.
Budiman Chandra, 2007. Pengantar kesehatan lingkungan. EGC. Jakarta
Cermin dunia kedokteran 2006, (online), (http://www.cermin. Dunia.kedokteran.html,Diakses sabtu, 19 juni 2010
Daud Anwar, 2005. Dasar-dasar kesehatan lingkungan. Fakultas kesehatan masyarakat universitas hasanuddin. Makassar
Dinas kesehatan     P2M    Diare 2008   (online)                   (http://
www.dinkes.sulselgo.id/ Diakses sabtu 19 juni 2010)

Dinas kesehatan P2M Diare kab kolonprago 2007 (online), (http://www.info@dinkeskabkolonprago Diakses minggu,20 juni 2010)
Hartoyo kusnopuranto, 1997. Air Limbah Dan Eksreta Manusia, Aspek Kesehatan Masyarakat Dan Pengelolaannya, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data, Edisi i. Salemba Medical, jakarta.
Indang Entjanj,2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Citra aditya. Bandung.
Keman,Soedjajadji,2004(online), (http://www.depkes.go.id/index.php? Diakses minggu, 20 juni 2010)

Ngastyah,2005 /1997. Perawatan anak sakit, EGC. Jakarta.
Nursalam, 2003. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan pedoman skripsi, tesis dan instrument penelitian keperawatan. Salemba medica, jakarta
Priedma, G. D. 1993. Prinsip-prinsip epidemiologi, essensial medical. Yogyakarta.
Profil dinkes kota Makassar sulsel, 2008 (online) (http://www.profil diare Dinkes Kota Makassar Diakses minggu,20 juni 2010)
Slamet riyadi, A. L, 2002ss. Pengantar kesehatan lingkungan dimensi dan Tinjauan Konseptual, Usaha Nasional. Surabaya.