Minggu, 30 September 2012

5 Langkah Menghindari Godaan Selingkuh



5 Langkah Menghindari Godaan Selingkuh

Salah satu sebab paling sering bubarnya suatu hubungan adalah hati yang bercabang. Tapi Anda tak perlu khawatir: Banyak cara untuk menghindari godaan yang datang.

Stop mencari alasan
Pasangan kurang perhatian, tidak cocok, atau hubungan yang memburuk, sering jadi alasan memulai hubungan terlarang. Apa pun masalah yang Anda hadapi, tak ada pembenaran untuk berselingkuh. Jika merasa kurang puas dengan hubungan Anda, perbaiki atau akhiri. Mana yang terbaik? Hanya Anda dan pasangan yang tahu. Tapi mencari “hiburan” dengan menjalin hubungan gelap dengan orang lain bukanlah solusi. Hal ini justru berpotensi  menambah berat beban masalah Anda nantinya.


Kenali tanda bahaya
Sering kali alasannya bermulai dari iseng. Anggapannya, aksi saling menggoda di tempat kerja atau di hubungan pertemanan Anda tak akan berlanjut ke mana-mana. Tapi semakin lama, hubungan tersebut pun semakin kuat, perasaan mulai terlibat. Jangan sampai hubungan iseng Anda memasuki zona berbahaya. Hentikan sesegera mungkin jika sudah terlihat potensi bahaya atau kemungkinan sulit untuk menghentikannya.

Konsekuensi
Apa yang terjadi jika hubungan gelap Anda terungkap? Karier terancam, pendidikan terganggu, kehilangan pasangan, memalukan keluarga dan berbagai konsekuensi lain yang mungkin terjadi. Pikirkan semuanya baik-baik. Apakah Anda siap menghadapinya dan semua hal tersebut pantas dikorbankan untuk hubungan gelap ini? Sebagai wanita dewasa, sebaiknya akhiri atau selesaikan baik-baik hubungan Anda dengan pasangan sebelum menjajaki kemungkinan baru dengan pasangan yang lain.

Membandingkan
Dia yang sebelumnya sempurna menjadi tak berharga ketika kekasih baru datang. Tak ada manusia yang serupa karena itu berhenti membanding-bandingkan pasangan Anda dengan yang baru. Bagaimanapun juga, pasangan Anda adalah pilihan Anda juga. Semua orang tentu mempunyai kekurangan. Tentu pada masa-masa indah, kekurangan tersebut akan sulit terlihat. Jika pasangan baru Anda mengetahui Anda sudah memiliki pasangan namun tetap mendekati, apakah hal tersebut juga merupakan nilai plus di mata Anda?

Perkuat pertahanan
Jika tak tahan terhadap godaan selingkuh, bangunlah tembok yang tebal dan stop berkomunikasi dengan orang yang berpotensi jadi selingkuhan. Terutama jika Anda termasuk orang yang mudah terbujuk. Sebisa mungkin kuatkan diri untuk menghindari dia dan hentikan semua komunikasi dengannya. Lebih baik lagi jika Anda bisa menegaskan kalau Anda tak tertarik dengan dia.

Kuatkanlah keputusan Anda dengan mengingat berbagai konsekuensi yang mungkin terjadi dari hubungan gelap Anda. Terungkapnya perselingkuhan tentu akan membawa banyak masalah bagi kehidupan Anda. Jika ingin suatu hubungan cinta yang baik, sebaiknya mulailah dengan cara yang baik juga.

arahman_manuel@yahoo.com

Rabu, 12 September 2012

Seuntai Kata bernama ‘Kematian’

Seuntai Kata bernama ‘Kematian’
Baca dengan seksama

12.30. Malam ini entah kenapa aku ingin mengingat mati. Satu fase kehidupan yang pasti akan dialami setiap makhluk yang bernyawa. Aku, engkau bahkan semut kecil sekalipun. Aku membayangk
an diriku terbujur kaku, hanya berbalut selembar kain kafan putih. Tidak ada kemeja kesayangan, kalung, cincin, atau sepatu keluaran terbaru yang sering kita pakai. Hanya sendiri, gelap dan sepi. Lambat laun, rupa yang kita bangga-banggakan saat masih muda dulu, perlahan remuk, membusuk, dipenuhi belatung yang mencari santapan makan malam. Hingga tinggal tersisa tulang belulang yang menunggu giliran untuk lenyap. Kembali kebentuk asal. Tanah.

Saat aku dalam takut karena kesepian, tiba-tiba muncul dua sosok makhluk berjubah yang membuat takutku semakin memuncak, “si..si..siapa kalian?”tanyaku dengan bibir bergetar. “kami adalah munkar dan nakir”jawab salah satu dari mereka. Tiba-tiba aku teringat kata guru ngaji sewaktu masih kecil dulu. Bahwa saat manusia di dalam kubur, akan datang dua malaikat bernama munkar dan nakir yang akan menanyai makhluk tentang tuhan, agama dan nabi mereka. Aku berharap mereka datang dengan wajah berseri lagi tersenyum, kemudian bertanya dengan lembutnya, ‘Siapa Tuhanmu?”, Siapa Nabimu?. Pertanyaan demi pertanyaan diajukan. Lagi-lagi aku berharap mampu menjawab seluruh pertanyaan sehingga aku bisa lulus dengan predikat jazid jiddan. Tapi aku sadar, kelancaran lisanku dalam menjawab setiap pertanyaan adalah buah dari amal ibadah yang kulakukan selama hidup di dunia. Tanpa itu semua, maka lisan ini seolah terkunci, amnesia mendadak. Akhirnya semua menjadi kacau. “Engkau tidak lulus, maka tempatmu neraka”. Naudzubillah tsumma na’udzubillah.

Terbersit rasa takut dalam diri, jika nanti lisanku tiba-tgkau beri aku kesempatan sekali lagi tuk hidup didunia, aku akan memperbaiki kesalahan-kesalahanku, aku akan perbanyak amal kebaikan, aku akan rajin sholat, berbakti pada orang tua dan rajin bersedekah, aku tidak akan menyepelekan dosa-dosa kecil dan aku akan berbuat baik pada sesama.” Ah, tapi sayang saat itu semua sudah terlambat. Nafas telah terhenti. Jantung tidak lagi berfungsi. Darah tidak lagi bereaksi. Dan sang waktu tidak bisa diputar kembali. Kita telah terima rapor kita masing-masing. Keputusan masuk surga atau neraka telah ada dibuku rapor itu. Kita tidak dapat mengelak lagi, karena ada yang akan memberi bukti dengan saksi bisu mereka. yaitu saat mata, telinga, dan tangan menjadi saksi atas tindakan kita selama didunia. Sedang lisan dikunci rapat sehingga kita tidak bisa melakukan protes seperti yang sering kita lakukan saat berlagak jumawa di dunia.

Dan dimalam yang mulai larut ini, aku tengah mengingat mati-dzikru maut. Berharap hati kembali siaga untuk selalu mengingat Allah. Tidak lalai oleh tipu daya dunia yang sering kali melenakan, juga fisik yang pada akhirnya akan menua dan musnah. Aku harus membawa imanku dalam setiap langkah perjalanan hidup ini sambil terus berdo’a semoga dapat selamat dunia dan akhirat. amin
iba menjadi kelu dan kaku. Seluruh jawaban menjadi salah, akhirnya aku mengikuti jejak kaki ahli neraka. Kugenggam buku raporku dengan tangan kiri. Berisi berbagai catatan maksiat baik kecil atau besar. Wajahku tentu akan sangat muram. Aku akan tersedu seraya berkata, “Ya Allah, seandainya En

SEJARAH DESA HU'U KAB DOMPU

Sejarah Desa Hu'u Kab. DOMPU

 

Desa Hu`u mempunyai peradaban hidup yang cukup panjang dengan corak beragam, yang membentuk pola perkembangan pada beberapa zaman atau periode, dimana pada masing-masing zaman atau periode memiliki ciri dan bentukan tersendiri dan terus mengalami akulturasi (Saleh, 1995). Zaman-zaman tersebut adalah:
<p>Your browser does not support iframes.</p>

A. Zaman Ndalu
Zaman Ndalu oleh masyarakat Hu`u dikatakan sebagai zaman awal adanya masyarakat yang hidup dan tinggal pertama kali. Manusia yang pertama hidup di Dana Dompu dan khususnya Dana Hu`u oleh masyarakat, biasa disebut Wa`i Ranggasasa dan Ompu Ranggasasa yang identik dengan manusia purba.
Ndalu di sini adalah dimaksudkan sebagai bentuk aktifitas atau tatanan hidup manusia yang belum memiliki tempat tinggal tetap, dimana mereka hidup secara nomaden dan dalam kelompok kecil dengan hidup dan tinggal dalam gua-gua batu di sekitar hutan.
Untuk kelangsungan hidup mereka memakan umbi-umbian dan berburu binatang yang cukup banyak di Hu`u seperti menjangan, babi hutan, kuda dan sebagainya. 
Beberapa bukti adanya kehidupan pada zaman ndalu ini adalah adanya beberapa temuan di sekitar Desa Hu`u yang berupa:
  1. Wadu Kajuji yang ditemukan di Doro Puma Hu`u. Wadu kajuji adalah sebuah batu besar dimana terdapat beberapa lubang pada bagian atasnya yang diperkirakan berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan.
  2. Wadu Ncona yang ditemukan di puncak Folu antara Teri dan Roa Rumu. Wadu ncona sendiri diperkirakan merupakan salah satu peralatan hidup sehari-hari berupa tempat makan.
  3. Roa Rumu, yang ditemukan di Doro Puma perbatasan antara Daha dengan Hu`u. Roa rumu adalah sebuah batu yang cukup besar yang bentuknya seperti lesung dengan tinggi ± 100 cm dengan terdapat tangkup atau penutup. Diperkirakan fungsi dari roa rumu ini adalah sebagai tempat pembakaran mayat.
  4. Wadu Ntanda Rahi di tepi pantai Hu`u. Adalah sebuah batu yang dianggap sebagai tempat persembahan bagi manusia purba saat itu, dimana bentuk dari batu tersebut menyerupai manusia. Dan seiring perjalanan waktu, banyak masyarakat beranggapan bahwa wadu ntanda rahi adalah perwujudan sorang wanita yang menunggu suaminya pulang dari laut.
  5. Di tengah-tengah Desa Hu`u ada sebuah kuburan bernisan dua utara-selatan yang antara kedua nisannya sangat rapat ± 30 cm dibagian kepala, tinggi ± 70 cm dan nisan kaki ± 30 cm yang bentuknya menyerupai menhir.

B. Zaman Bate Bi`a Roa
Zaman ini adalah kelanjutan dari zaman ndalu, tetapi masyarakat Hu`u yang hidup pada saat itu mulai mengenal cara bercocok tanam pada sebidang lahan secara sederhana. Zaman ini ditandai oleh indikasi-indikasi adanya tempat pemukiman, yang pada masa itu pemukiman dinamakan dengan Nggaro. Nama ini diselaraskan dengan pola hidup masyarakat yang kala itu mulai menetap dengan mata pencaharian bercocok tanam.
Masyarakat Hu`u pada zaman ini hidup dan tinggal di atas lahan pertanian masing-masing dengan bangunan tempat tinggal dikenal sebagai Uma Salaja sedangkan lahan pertanian olahan ini disebut Nggaro atau Lewi. Selain itu mereka juga mulai mengenal peralatan hidup yang dibuat dari tanah liat yang kemudian dibakar. Karena kehidupan masyarakatnya mulai berkelompok pada masing-masing lahan olahan, mereka mulai membina tatanan hidup bermasyarakat, dan memilih salah seorang pemimpin atau kepala suku dalam kelompok hidupnya masing-masing, yang di sebut Ncuhi.
Disebut zaman bate bi`a roa, dikarenakan bahwa pada zaman ini masyarakat yang telah mulai mengenal cocok tanam dan mengolah hasil pertanian tersebut dengan cara memasaknya dalam roa dana atau periuk tanah tetapi untuk mengeluarkan nasi dari dalam roa dana tersebut mereka belum mengenal adanya ciru atau sendok, sehingga apa bila mereka akan makan, maka roa dana yang berisi nasi yang telah matang tadi di bate bi`a atau dibanting hingga pecah.
Bukti yang bisa ditemukan untuk mengindikasikan zaman bate bi`a roa ini adalah di sebelah timur Desa Hu`u di tengah hutan terdapat satu areal yang cukup luas, dimana di lokasi tersebut banyak ditemukan pecahan-pecahan roa dana yang berserakan dan bertumpuk-tumpuk. Dan disekitar tempat tersebut diperkirakan sebagai tempat pemukiman (Saleh, 1995).

C. Zaman Ncuhi
Pada zaman ini masyarakat Hu`u yang mulai hidup bermasyarakat yang merupakan kelanjutan dari zaman sebelumnya, terbentuk suatu kelompok kecil masyarakat yang juga dipimpin oleh seorang Ncuhi. Ncuhi yang pertama kali memimpin adalah Ncuhi Hu`u yang bernama Ncuhi Iro Aro. Indikasi-indikasi yang menandakan zaman ini adalah mulai adanya pemukiman yang lebih baik yang berada di atas bukit atau gunung dan pemukiman pesisir pantai di wilayah Desa Hu`u.
Beberapa bukti yang bisa dilihat sampai saat ini sebagai indikasi Zaman Ncuhi yang terdapat pada Desa Hu`u adalah adanya:
  1. Rade Mbolo, sebuah kuburan yang berbentuk bundar pada areal tanah yang cukup luas, yang letaknya di sebelah timur Desa Hu`u dekat dengan Sori Hu`u. Kuburan ini mempunyai bentuk bundar yang digali dalam tanah dan di atas lubang tersebut ditutup dengan sebuah batu pipih bulat atau wadu kalate mbolo. Di sekitar rade mbolo ini terdapat areal datar yang terdapat undakan-undakan batu wadu la kanteli, yang diperkirakan sebagai areal pemukiman. 
  2. Rade Sabua Katanda, Adalah sebuah kuburan yang mempunyai satu buah nisan saja yang berada di  tengah-tengah Desa Hu`u.
  3. Bekas pemukiman Teri Hu`u, yang letaknya di sebelah Desa Hu`u dan berbatasan dengan Kabupaten Bima.
  4. Perkampungan Puma dimana lokasi pemukiman serta pekuburannya masih dapat dilihat, yang lokasinya berada di timur laut Desa Hu`u.
  5. Pemukiman Hu`u pertama kali yang lokasinya di sebelah timur Daha dekat dengan Telaga Shima dan Roa Rumu
D. Zaman Kerajaan
Zaman kerajaan ini adalah zaman dimana tatanan kehidupan masyarakat Desa Hu`u di pengaruhi oleh sistem pemerintahan Kerajaan Dompu, yang telah mempunyai sistem pemerintahan wilayah Hu`u merupakan salah satu dari wilayah Jeneli Hu`u dari delapan Jeneli yang ada dalam kekuasaan Kerajaan Dompu, yaitu: Jeneli Dompo, Jeneli Katua, Jeneli Adu, Jeneli Hu`u, Jeneli Dea, Jeneli Tompo, Jeneli Pekat, Jeneli Kilo (Saleh, 1995).
Pada zaman kerajaan ini masyarakat Hu`u telah membina tatanan hidup secara menetap serta bermasyarakat dalam lingkungan wilayah yang cukup besar dengan pemukiman yang mulai teratur dan telah mempunyai sistem pemerintahan desa. Pejabat yang memimpin Desa Hu`u pada masa ini disebut Jena kemudian berubah menjadi Galara. Kemudian dalam wilayah kekuasaan Jena terdapat lagi bagian wilayah yang lebih kecil yang dipimpin oleh Sarian atau kepala kampung. 
 
Dan masih banyak lagi sejarah lainnya. Nantikan update selanjutnya di blog ini 
 
www.arahmancempi.blogspot.com
 
 






Kamis, 06 September 2012

Sejarah Kabupaten DOMPU


Kabupaten
Kabupaten DOMPU

Profil
Nama Resmi
:
Kabupaten Dompu
Ibukota
:
Dompu
Provinsi 
:
NUSA TENGGARA BARAT
Baras Wilayah
:
Utara: Kabupaten Bima dan Laut Flores
Selatan: Samudera Indonesia
Barat: Kabupatan Sumbawa
Timur: Kabupaten Bima
Luas Wilayah
:
2.391,54 Km2
Jumlah Penduduk
:
257.763 Jiwa 
Wilayah Administrasi
:
Kecamatan : 8, Kelurahan : 9, Desa : 54
Website
:

(Permendagri No.66 Tahun 2011)


Sejarah
Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Dompu, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mempunyai catatan sejarah tersendiri. Seperti halnya Sejarah Kesultanan Lombok, Sejarah Kesultanan Sumbawa, dan Sejarah Kesultanan Bima, Dompu dahulu kala juga merupakan salah satu daerah bekas kerajaan atau kesultanan. Kerajaan Dompu merupakan salah satu kerajaan yang paling tua khususnya di Indonesia Bagian Timur. Arkeolog dari Pusat Balai Penelitian Arkeologi dan Purbakala, Sukandar dan Kusuma Ayu dari berbagai hasil penelitiannya menyimpulkan Dompu atau (Kerajaan Dompo) adalah kerajaan yang paling tua di wilayah timur Indonesia.

Berdasarkan catatan sejarah di Dompu, sebelum terbentuknya kerajaan di daerah tersebut, telah berkuasa beberapa kepala suku yang disebut sebagai “Ncuhi” atau raja kecil. Ncuhi terdiri atas empat orang yakni Ncuhi Hu`u yang berkuasa di daerah Hu`u (sekarang Kecamatan Hu`u), Ncuhi Soneo yang berkuasa di daerah Soneo dan sekitarnya (sekarang Kecamatan Woja dan Dompu). Selanjutnya Ncuhi Nowa berkuasa di Nowa dan sekitarnya serta Ncuhi Tonda berkuasa di Tonda (sekarang wilayah Desa Riwo Kecamatan Woja Dompu). Dari keempat Ncuhi tersebut yang paling dikenal adalah Ncuhi Hu`u.
 Menurut cerita rakyat dompu di negeri Woja berkuasa seorang Ncuhi Kula yang mempunyai anak perempuan bernama Komba Rawe. Ncuhi tersebut kemudian dikenal dengan nama Ncuhi Patakula. Cerita rakyat setempat menyebutkan, putra raja Tulang Bawang terdampar di daerah Woja dalam pengembaraannya, tepatnya di wilayah Woja bagian timur. Kemudian putra raja Tulang Bawang tersebut menikah dengan putri Ncuhi Patakula. Selanjutnya para Ncuhi sepakat menobatkan putra raja Tulang Bawang sebagai raja Dompu yang pertama. Sedangkan Raja Dompu ke-2 bernama Dewa Indra Dompu yang lahir dari perkawinan antara putra Indra Kumala dengan putra Dewa Bathara Dompu. Berturut-turut Raja yang menguasai daerah ini adalah Dewa Mbora Bisu, yang merupakan Raja Dompu yang ke-3. Raja ke-4 Dompu adalah Dewa Mbora Balada, yang merupakan saudara dari Dewa Mbora Bisu dan Dewa Indra Dompu. Pada abad XIX di Dompu saat itu memerintah raja-raja yang lemah. Kerajaan dikacaukan oleh berbagai pemberontakan pada tahun 1803 yang memaksa pihak residen campur tangan,Sultan Abdull Azis, putra Sultan Abdullah yang kemudian mengganti Sultan Yakub, ternyata tidak mampu banyak berbuat untuk memajukan kerajaannya.

Seluruh kerajaan antara tahun 1810-1814 diancam perompak-perompak yang menghancurkan desa-desa yang ada di wilayah Dompu saat itu. Pada sekitar tahun 1809 Gubernur Jenderal Daendels memerintahkan Gubernur Van Kraam untuk memperbaharui perjanjian dengan Dompu. Perjanjian tersebut diadakan di Bima. Pada 5-12 April 1815, ketika Gunung Tambora meletus, akhirnya sepertiga dari penduduk tewas dan sepertiga lainnya berhasil melarikan diri. Sultan Abdull Rasul II memindahkan Istana Bata yang merupakan Situs Doro Bata yang terletak di kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu ke Istana Bata yang baru, karena itu dia disebut dengan gelar Bata Bou. Beliau diganti oleh putranya, Sultan Muhammad Salahuddin.
Salahuddin mengadakan perbaikan dalam sistem dan hukum pemerintahaan. Dia pun menetapkan hukum adat berdasarkan hasil musyawarah dengan para alim ulama, sekaligus menetapkan hukum adat yang dipakai adalah hukum Islam yang berlalu di wilayah kekuasaannya. Dalam menjalankan pemerintahaannya, Sultan dibantu oleh majelis adat serta majelis hukum. Selanjutnya mereka (para pembantu itu) disebut manteri dengan sebutan raja bicara, rato rasanae, rato perenta, dan rato Renda. Mereka tergabung suatu dewan hadat, dan merupakan badan kekuasaan yang mempunyai wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan Sultan.

LETUSAN TAMBORA

Gunung Tambora yang meletus pada 10 – 11 April 1815, dalam catatan sejarah Dompu, mengakibatkan tiga kerajaan kecil (Pekat, Tambora, dan Sanggar) yang terletak di sekitar Tambora tersebut musnah. Ketiga wilayah kerajaan kecil itu pun kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Dompu. Pertambahan wilayah Kesultanan Dompu tersebut dinilai merupakan suatu pertanda kelahiran baru bagi Dompu Baru, yakni pergantian antara Dompu Lama ke Dompu Baru. Peristiwa tersebut menggambarkan kelahiran wilayah Dompu yang bertambah luas wilayahnya. Ahli sejarah Helyus Syamsuddin mengungkapkan, peristiwa 11 April 1815 tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari kelahiran Dompu, yang kemudian dikuatkan dengan Peraturan Daerah No.18 tanggal 19 Bulan Juni 2004.

LETUSAN TAMBORA, SEBUAH MISTERI LAHIRNYA DOMPU BARU

Seperti di daerah lain Lombok,Sumbawa dan Bima, Dompu dahulu kala juga merupakan salah satu daerah bekas Kerajaan atau Kesultanan. Bahkan konon Kerajaan Dompu merupakan salah satu Kerajaan yang paling tua khususnya di bagian Indonesia Timur. Arkeolog dari Pusat balai penelitian arkeologi dan Purbakala Drs.Sukandar dan Dra. Kusuma ayu pada saat melakukan penelitian di Dompu beberapa waktu lalu pernah menyatakan bahwa dari berbagai hasil penelitiannya di Dompu dapat disimpulkan bahwa Dompu (Kerajaan DOMPO-Red) adalah Kerajaan paling tua diwilayah Timur Indonesia.

Namun sayang, tidak seperti di Lombok,Sumbawa dan Bima dimana untuk mengetahui lebih jauh tentang Kerajaan tempo dulu ketiga daerah tetangga tersebut banyak didukung oleh berbagai bukti otentik yang dapat menggambarkan tentang peristiwa sejarah tempo dulu,sedangkan di Dompu bukti otentik untuk mendukung keberadaan sejarah masa lalu tampaknya masih sangat kurang sekali bahkan bisa dikatakan hampir sudah tidak ada sama sekali. Barangkali inilah merupakan salah satu tugas dan kewajiban khususnya bagi kalangan generasi muda di daerah ini untuk lebih bekerja keras agar berbagai tabir misteri sejarah tempo dulu dapat segera terungkap meskipun hal itu membutuhkan perjuangan dan usaha yang cukup menyita waktu bahkan material sekalipun. Upaya pemkab Dompu dalam rangka untuk mencapai hal tersebut patut kiranya didukung oleh semua pihak,bahkan pemkab Dompu sendiri telah banyak berupaya dan tentunya pekerjaan tersebut akan sukses apabila selalu mendapat dukungan serta do,a restu dari seluruh lapisan masyarakat yang ada dan jangan malah pekerjaan itu dianggap hanya akan membuang energi serta mubazir saja. “Orang bijak mengatakan,terlalu sombong dan munafik apabila kita melupakan sejarah kita sendiri”, semoga hal itu tidak akan pernah terjadi, amin.

Sejarah mencatat,di dompu sebelum terbentuknya kerajaan konon didaerah ini berkuasa beberapa kepala suku yang disebut sebagai “NCUHI” atau Raja Kecil, para ncuhi tersebut terdiri dari 4 orang yakni Ncuhi Hu,u yang berkuasa diwilayah kekuasaan daerah Hu,u (Sekarang kecamatan Hu,u Dompu – Red), kemudian Ncuhi Saneo yang berkuasa didaerah Saneo dan sekitarnya (sekarang masuk dalam wilayah Kecamatan woja Dompu), selanjutnya Ncuhi Nowa dan berkuasa didaerah Nowa dan sekitarnya serta Ncuhi Tonda berkuasa diwilayah kekuasaannya yakni di sekitar Tonda dan saat ini masuk dalam wilayah Desa Riwo kecamatan woja Dompu.

Diantara keempat Ncuhi tersebut yang paling terkenal konon yakni Ncuhi Hu,u. menurut cerita rakyat yang ada bahwa,konon di negeri Woja berkuasa seorang Ncuhi bernama “Sang Kula” yang akhirnya mempunyai seorang anak perempuan bernama “Komba Rame”. Ncuhi ini kemudian terkenal dengan nama Ncuhi “Patakula”. Pada saat itu konon terdamparlah putra Raja Tulang Bawang didaerah woja yang sengaja mengembara di daerah Woja bagian timur. Singkat cerita akhirnya putra Raja Tulang Bawang ini kawin dengan putrid Ncuhi patakula dan selanjutnya para Ncuhi yang ada akhirnya sepakat untuk menobatkan putra Raja Tulang Bawang tersebut sebagai Raja Dompu yang pertama. Pusat pemerintahannya konon disekitar wilayah desa Tonda atau di desa Riwo masuk dalam wilayah kecamatan woja sekarang.
Sedangkan Raja ke-2 Dompu adalah bernama Dewa Indra Dompu yang lahir dari perkawinana antara putra Indra Kumala dengan putra Dewa Bathara Dompu. Berturut-turut Raja yang menguasai daerah ini adalah : Dewa Mbora Bisu,Raja dompu ang ke-3 adalah yaitu yang menggantikan kakaknya Dewa Indra Dompu,cucu dari Indra Kumala. Dewa Mbora Belanda : beliau adalah saudaranya dari Dewa Mbora Bisu dan Dewa indra Dompu yang menjadi Raja ke-4 didaerah ini. Dewa yang punya Kuda. Pengganti Dewa Mbora Belanda adalah putranya yang bernama Dewa yang punya Kuda dan memerintah sebagai Raja yang ke-5,Dewa yang mati di Bima.

Raja yang dikenal sebagai seorang yang dictator,sehingga diturunkan dari tahta kerajaan oleh rakyat Dompu ialah Dewa yang mati di Bima. Beliau konon menggantikan ayahnya (Dewa yang punya Kuda) sebagai raja yang ke-6 di Dompu akan tetapi karena hal itu akhirnya di bawa ke Bima dan meninggal di sana,dewa yang bergelar “Mawaa La Patu”. Raja inilah sebenarnya yang akan di nobatkan sebagai raja Dompu yang menggantikan dewa yang mati di Bima,namun beliau ke Bima dan selanjutnya memerintah di sana. Pada masa pemerintahan Raja inilah terkenal satu ekspedisi dari Kerajaan di pulau Jawa yakni kerajaan Majapahit yang konon ekspedisi tersebut di pimpin oleh salah seorang Panglima perang bernama Panglima Nala pada tahun 1344,namun ekspedisi tersebut ternyata gagal.

Oleh rakyat dompu raja yang satu ini sangat dikenal sebagai raja yang disiplin dalam menjalankan pemerintahanya,teratur dalam social ekonomi maupun politik sehingga masyarakat saat itu memberi gelar sebagai “Dewa Mawaa Taho”, semula raja ini dikenal dengan nama “Dadela Nata”. Beliau adalah raja yang ke-7 dan merupakan raja Dompu yang terakhir sebelum masuknya ajaran Islam di Kerajaan Dompu,raja tersebut berkedudukan atau bertahta di wilayah Tonda.
Ekspedisi Majapahit yang dipimpin oleh Panglima Nala dan di bawah komanda Sang Maha Patih Gajah Mada mengalami kegagalan pada ekspedisi pertama,selanjutnya menyusul ekspedisi yang ke-2 pada sekitar tahun 1357 yang di Bantu oleh Laskar dari Bali yang dipimpin oleh Panglima Soka. Ekspedisi yang ke-2 inilah Majapahit berhasil menakklukkan Dompu dan akhirnya bernaung di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Melihat fenomena diatas maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan Kerajaan Dompu tersebut ternyata sudah ada sebelum Majapahit,hal itu juga dapat dibuktikan dalam isi sumpah Palapanya sang Gajah Mada dimana dalam isinya sumpahnya itu disebutlah nama kerajaan DOMPO (Dompu-Red) sebagai salah satu kerajaan yang akan di taklukkan dalam ekspedisinya tersebut.

Kesultanan Dompu.

Pada abad ke-XIX di Dompu saat itu memerintah raja-raja yang lemah,Kerajaan di kacaukan oleh berbagai pemberontakan pada tahun 1803 yang memaksa memerlukan campur tangan pihak residen. Sejak Sultan Abdull Azis,putra Sultan Abdullah yang mengganti Sultan Yakub tidak banyak berbuat untuk memajukan kerajaannya. Seluruh kerajaan antara tahun 1810-1814 diancam perompak-perompak yang menghancurkan desa-desa yang ada diwilayah dompu saat itu. Pada sekitar tahun 1809 Gubernur Jenderal Daendels menegaskan,Gubernur Van Kraam untuk memperbaharui perjanjian dengan Dompu. Perjanjian tersebut diadakan di Bima,begitu pula penggantinya sultan Muhammad Tajul Arifin I putra Sultan Abdull Wahab,Sultan Muhammad tajul arifin I diganti oleh Sultan Abdull Rasul II,adik beliau. Dari 5-12 April 1815 ketika tambora meletus akhirnya sepertiga dari penduduk tewas dan sepertiga lainya berhasil melarikan diri.
Sultan Abdull Rasul II memindahkan Istana Bata (ASI NTOI) kini merupakan Situs Doro Bata yang terletak di kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu ke Istana Bata yang baru (ASI BOU) Karena itu beliau disebut dengan gelar “Bata Bou”, beliau diganti oleh putranya,Sultan Muhammad Salahuddin. Salahuddin mengadakan perbaikan dalam system dan hokum pemerintahaan,beliau menetapkan hokum adat berdasarkan hasil musyawarah dengan para alim ulama sekaligsu menetapkan hokum adat yang dipakai adalah hokum Islam yang berlalu diwilayah kekauasaanny. Dalam menjalankan pemeerintahaannyaSultan dibantu oleh majelis hadat serta majelis hokum mereka itu dalam tatanan kepangkatan hadat dan hokum,mereka selanjutnya mereka disebut manteri-manteri dengan sebutan “Raja Bicara,rato rasana,e, rato perenta,dan rato Renda” mereka tergabung suatu dewan hadat,merupakan badan kekuasaan yang mempunyai wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan sultan.

Hadat juga merupakan kelengkapan pemerintahaan yang berfungsi menjalankan hokum agama yang di kepalai oleh “Kadi” atau sultan menurut keperluannya. Seperti sultan-sultan sebelumnya,salahuddin tetap melakukan hubungan dengan pihak pemerintah kolonial Belanda. Menurut Zolinger,sejak mengadakan perjanjian dengan kompeni pada sekitar tahun 1669. selanjutnya Sultan Muhammad salahuddin diganti leh putranya yakni Sultan Abdullah. Pada masa pemerintahaannya beliau menanda tangani kontrak panjang pada tahun 1886 silam. Beliau Selanjutnya diganti oleh putrannya Sultan Muhammad Siradjuddin yang memperbaharui konrak tersebut pada sekitar tahun 1905. Sejarah juga menyebutkan bahwa Sultan pertama di Dompu setelah adanya likuidasi pergantian pemerintahan dari sistim Kerajaan menjadi Kesultanan yakni Sultan Syamsuddin I. Dan beliaulah merupakan pemimpin atau Raja yang pertamakali memeluk agama Islam begitu sistim pemerintahaannya berubah menjadi Kesultanan. Tahun 1958 Kesultanan dompu yang saat itu dipimpin oleh Sultan dompu terakhir yakni Sultan Muhammad Tajul Arifin (Ruma To,i), sistim pemerintahan di Dompu dirubah menjadi suatu daerah swapraja Dompu dan Kepala daerah Swatantra tingkat II Dompu tahun 1958-1960.

Kerajaan Sanggar.

Sanggar merupakan kerajaan kecil yang terletak disebelah barat laut Dompu disebelah timur kaki gunung tambora. Pada tahun 1805 raja sanggar meninggal dan digantikan oleh saudaranya yakni Ismail ali Lujang. Pada abad ke-XIX,sebelum tambora meletus dengan dahsyatnya, penduduk saat itu berjumlah skitar dua ribu orang pada tahun 1808 dan meningkat menjadi dua ribu dua ratus orang pada tahun 1815.
Ketika Tambora meletus pada bulan april 1815 sebagian besar penduduknya meninggal,dan tinggal dua ratus orang saja dan karena diserang leh perampok pada tahun 1818 mereka melarikan diri ke Banggo di Kerajaan Dompu,dan sebagaian ke Gembe Bima. Dengan bantuan gubernurmen pada tahun 1830 mereka akhirnya kembali ke sanggar. Gubernurmen memberikan bantuan beberapa senapan dan amunisi untuk menjaga diri dari srangan musuh. Pada tahun 1837 penduduk Sanggar masih berjumlah sekitar tiga ratus tiga orang dan pada tahun 1847 meningkat menjadi tiga ratus lima puluh orang atau jiwa. Rumah raja dibuat oleh rakyatnya sendiri dengan bahan dari kayu pilihan secara gotong – royong. Raja dan para pembesar kerajaan saat itu tidak di gaji tetapi tanah-tanah mereka dikerjakan oleh rakyatnya. Pada awal abad ke- XX atau sejak Belanda menguasai pulau sumbawa secara langsung,Kerajaan Sanggar di hapus serta digabungkan dengan kekuasaan Kesultanan Bima hingga sekarang ini.

Kerajaan Tambora.

Kerajaan Tambora yang teretak pada suatu jazirah yang pada ketiga penjuru dibatasi oleh laut. Disebelah timur berbatasan dengan Kerajaan Sanggar dan Kerajaan Dompu dengan luas areal wilayah 459 pal persegi. Seluruh kerajaan berada disekitar kaki gunung Tambora (Gunung Arun). Sebelum Tambora meletus,air sudah sangat kurang dan untuk mendapatkan air minum penduduk saat itu menggali sumur di sekitar pantai. Rakyat tambora hidup dari berladang atau bercocok tanam serta beternak dan meramu.
Ladang-ladang cukup dilembabpi oleh embun dan karena itu mereka bertanam pada sekitar bulan agustus dan panen pada bulan desember. Kekayaan yang utama adalah ternak kuda dan hasil kayu hutan . setengah dari hasil Gubernemen dan setengah dari kuda-kuda tersebut dikirim ke Kerajaan Bima pada tahun 1806 dan tahun 1807 berasal dari Tambora. Menurut Tobias,pada tahun 1808 Kerajaan Tambora berpenduduk sekitar empat ribu iwa dan pada tahun 1815 atau setelah tambora meletus penduduk kerajaan tambora sebagian habis tewas sebanyak tiga puluh ribu jiwa lebih. Dan pada tahun 1816 sisa penduduk yang masih hidup akhirnya meninggal semua karena diterjang banjir bandang dan banjir lahar,selanjutnya bekas Kerajaan tambora yang sudah habis ditelan ganasnya alam tersebut digabungkan dengan wilayah Kesultanan Dompu hingga sekarang ini. Bekas Kerajaan tambora kini masuk dalam wilayah Kecamatan Pekat Dompu.

Kerajaan Papekat (Pekat).

Dimasa pemerintahan kabupaten Dompu,nama Pekat saat ini merupakan nama sebuah desa yang terletak di wilayah kecamatan Pekat – Calabay Dompu (Nama Ibu Kota Kecamatan Pekat) Konon nama Pekat berasal dari kata “Pepekat”.
Kerajaan kecil ini tidak banyak meninggalkan atau menyimpan bukti-bukti untuk mendukung keberadaan kerajaan tersebut tempo dulu bahkan hampir dikatakan tidak ada sama sekali,hanya nama Pekat kini merupakan nama sebuah desa di kawasan lereng gunung Tambora. Catatan sejarah menyebutkan,meskipun suatu kerajaan kecil tetapi Pekat saat itu teraus diijinkan berdiri oleh pemerintah penjanjah VOC terutama untuk membendung pengaruh dari Kerajaan Makassar ang sewaktu-waktu dapat membentuk kekuatan di situ. Maka dengan Pekat pihak VOC mengikat terus persahabatan yang baik sekali, tetapi akibat gunung Tambora meletus,akhirnya penduduk di Kerajaan Pekat musnah seluruhnya kemudian bekas kerajaan Pekat digabung kan dengan wilayah kekuasaan Kerajaan dompu hingga sekarang ini.

Gunung Tambora Meletus pada tanggal 10 – 11 April 1815, dalam catatan sejarah Dompu letusan Tambora yang paling dahsyat yakni letusan pada tanggal 11 April 1815 yang mengakibatkan beberapa Kerajaan kecil yang terletak di sekitar Tambora menjadi sasaran empuk musibah tersebut sehingga 3 Kerajaan kecil tersebut musnah. Pralaya (Malapetaka) tersebut tampaknya di satu sisi berdampak positif bagi berkembangan Kerajaan Dompu, sebab setelah sekian tahun lamanya dalam perkembangan selanjutnya wilayah Kerajaan (Kesultanan) Dompu bertambah luas wilayahnya karena bekas wilayah 3 Kerajaan kecil pernah musnah akibat letusan Tambora tersebut akhirnya masuk kedalam wilayah Kerajaan (Kesultanan) Dompu hingga sekarang ini. Dengan bertambahnya wilayah Kesultanan Dompu tersebut (Pekat,Tambora dan sebagian wilayah Kerajaan Sanggar) maka moment tersebut dinilai merupakan suatu pertanda kelahiran baru bagi DOMPU BOU (Dompu Baru), yakni pergantian antara Dompu Lama dan Dompu Baru. Peristiwa tersebut menggambarkan kelahiran wilayah Dompu yang bertambah luas wilayahnya. 11 April 1815 Tambora meletus dengan dahsyatnya, akibat letusan Tambora wilayah Dompu dikemudian hari bertambah luasnya meliputi bekas Kerajaan Pekat, Kerajaan Tambora. DOMPU YANG BARU pun akhirnya lahir. Oleh ahli sejarah Prof.DR.Helyus Syamsuddin.PHd, peristiwa 11 April 1815 tersebut akhirnya dijadikan patokan dan dasar yang kuat sehingga 11 April dijadikan sebagai hari lahir atau hari jadi DOMPU. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah (Perda) No.18 tanggal 19 Bulan Juni 2004 ditetapkan bahwa tanggal 11 April 1815 sebagai hari lahir/hari jadi Dompu.

MENYUSURI JEJAK – JEJAK SEJARAH DOMPU di ambil dari website: dompukab.go.id
Arti Logo
Perisai
Perisai menggambarkan jiwa kepahlawanan rakyat Daerah Kabupaten Dompu didalam mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Warna Biru Laut

Warna biru laut melukiskan bahwa Daerah Kabupaten Dompu diapit oleh tiga buah teluk (Teluk Cempi, Teluk Saleh, dan Teluk Sanggar) yang merupakan salah satu sumber penghasilan rakyat bagi peningkatan taraf hidupnya.

Bintang
Bintang melukiskan pancaran Pancasila yang merupakan falsafah kehidupan bangsa dan negara.

Warna Kuning Emas

Warna kuning emas melambangkan kejayaan cita-cita perjuangan rakyat untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.

Bunga Kapas dan Bulir Padi

Bunga kapas dan bulir padi melukiskan bahan pokok bagi kemakmuran rakyat.

Rantai
Rantai melambangkan persatuan dan kegotong-royongan.

17 Kuntum Bunga Kapas, 8 Mata Rantai dan 45 Butir Padi

17 kuntum bunga kapas, 8 mata rantai dan 45 butir padi melambangkan detik proklamasi 17 Agustus 1945

Kubah Masjid

Kubah masjid yang berwarna putih melambangkan rakyat daerah kabupaten Dompu yang taat dan patuh dalam menjalankan perintah-perintah Agama.

Gunung
Gunung menjulang tinggi yang berwarna biru tua melambangkan harapan kemakmuran bagi rakyat kabupaten Dompu.

Dataran
Dataran yang berwarna hijau melambangkan kesuburan bagi daerah kabupaten Dompu sebagai daerah agraris.

Kuda
Kuda yang berlari bebas berwarna putih kemerah-merahan (Jara Gunu Kala) menggambarkan tekad dan semangat daerah kabupaten Dompu didalam mengejar ketinggalan di masa silam, disamping itu pula melambangkan daerah kabupaten Dompu selain daerah agraris juga merupakan daerah peternakan.

Pita Kuning
Pita yang berwarna kuning dengan tulisan yang berwarna hitam dalam bahasa daerah 'NGGAHI RAWI PAHU' melukiskan tekad masyarakat daerah kabupaten Dompu didalam melaksanakan arti dan makna kata-kata hikmah yang turun-temurun berupa 'NGGAHI RAWI PAHU' yang berarti satunya kata dan perbuatan dalam mewujudkan kenyataan.

Senin, 27 Agustus 2012

99 Asma ul-Husna (Nama ALLAH)








Hari ini ingin berkongsi dengan kawan semua maksud dan kelebihan Asma ul-Husna iaitu 99 Nama Allah. Kakmiz percaya kawan semua tentu hafal 99 Nama Allah tetapi tidak tahu maksud dan fadhilat (kelebihan) 99 Nama Allah ini. Mari kita sama-sama baca maksud dan kelebihan 99 Nama Allah ini. Semoga selepas ini kita akan berzikir 99 Nama Allah ini dengan bersungguh-sungguh dan rasa rendah diri kepada Allah.

Sebelum itu kita mesti tahu dulu apa maksud Asma ul-Husna. Asma ul-Husna ialah nama-nama yang Maha Indah dari Allah S.W.T sendiri. Nama-nama itu ada 99 buah, yang sekaligus menunjukkan sifat-sifat Allah S.W.T yang Maha Sempurna.
Sekarang kita tengok pula maksud dan fadhilat 99 Nama Allah. Teruskan membaca...


ALLAH
Bermaksud dialah pemilik Al Asma'ul Husna. Zat pemilik segala keagungan yang terungkap dalam nama-namanya, yang tidak bercerai dari nama-namanya.


Yaa-Allaah
Zikir ini disebut zikir Ismudz Zat, yang terkumpul seluruh fadhilat zikir ini. Mereka yang amalkan zikir ini dengan hati yang khusyuk semata-mata mengharapkan keredhaan Allah, insyallah mereka akan mendapat manfaat yang tidak terhingga nilainya. Berzikirlah sebanyak 5000 kali setiap hari dengan mengikut kaedahnya yang benar akan memberikan fadhilah kebersihan rohani.


AR-RAHMAAN
Bermaksud Yang Maha Pemurah. Allah itu Maha Pemurah kepada semua makhluknya dan kemakmurannya itu tidak terhitung.


Ya-Rahman
Sesiapa yang berzikir dengan menyebut "Ya Rahmaan" sebanyak 500 kali selepas solat lima waktu, serta memahami dan menghayati makna Asmanya itu insyallah dengan izin Allah, hati akan menjadi terang dan tidak pelupa.


AR-RAHIIM
Bermaksud Yang Maha Pengasih. Allah itu Maha Pengasih kepada setiap manusia yang beriman baik di dunia mahupun di akhirat.


Ya-Rahiim
Ar Rahiim mengandungi isyarat halus bagi manusia agar bersifat kasih sayang. Dengan menyebut "Ya Rahiim" 100 kali setiap hari, maka kita akan disayangi oleh orang lain dan diberi kemudahan dengan izin Allah.


AL-MALIK
Raja Yang Maha Kuasa. Allah adalah Zat Yang Maha Berkuasa, Maha Pencipta dan Menjaga Hukum-hukumnya atas alam semesta.


Ya-Malik
Dengan berzikir "Ya Malik" sebanyak 121 kali setiap pagi atau setelah tergelincir matahari, maka dengan izin Allah kita akan sentiasa dihargai orang sekeliling dan hidup dengan bercukupan.


AL-QUDDUS
Bermaksud Yang Maha Suci. Allah Adalah Zat Yang Maha Suci dari segala noda, sifat rendah, sifat baru dari makhluk-makhluknya, dan Maha Suci pula dari segala perkiraan orang-orang yang sesat, kafir, musyrik dam munafik.


Ya-Quddus
Sekiranya kita membaca lafaz "Ya-Quddus" sebanyak 100 kali setiap hari setelah tergelincir matahari, insyallah hati kita akan bersih dan suci dari rasa sombong, serakah, iri hati, dengki dan sebagainya.


AS-SALAAM
Bermaksud Yang Maha Sejahtera. Allah S.W.T. adalah segala sumber kesejahteraan dan dia Maha Pembuat kesejahteraan bagi makhlutnya. Zatnya adalah Yang Maha Sejahtera dari segala marabahaya yang biasa menimpa makhluknya.

Ya-Salaam
Bila kita "Ya-Salaam" sebanyak 136 kali, maka insyallah penyakit-penyakit yang kita derita akan sembuh. Demikian pula bila kita mengunjungi orang sakit dan membaca "Ya-Salaam" sebanyak 136 kali, insyallah akan membantu kesembuhannya.

AL-MUKMIN
Yang Mengurniakan Keamanan. Allah S.W.T. memberikan kurnia keamanan kepada makhluknya, kerana dia adalah zat yang menjadi sumber keamanan dan ketenteraman itu. Demikian juga Dia Zat yang membenarkan Rasul-rasulnya dengan memberi mukjizat yang merupakan bukti kebenaran mereka.

Ya-Mukmin
Jika kita mengharapkan agar diri kita, keluarga dan harta benda kita aman dari segala gangguan, maka bacalah lafaz "Ya Mukmin" setiap hari sebanyak 136 kali. Dengan memahami dan menghayati Asma ini, kita diharapkan mendidik diri sendiri serta berusaha menyelamatkan diri dan lingkungan dari perbuatan-perbuatan jahat.

AL-MUHAYMIN
Yang Maha Memelihara- Allah S.W.T. adalah yang mengatur dan memelihara serta menentukan rezeki kehidupan dan umur makhluknya. Dia juga mengawasi dan melindunginya.

Ya-Muhaymin
Segala gerak-geri kita sentiasa mendapat pengawasan Allah S.W.T. Dengan banyaknya menyebut "Ya Muhaymin" kita sentiasa ada dalam pemeliharaannya, hati menjadi bersih dan terang.

AL-AZIZ
Yng Maha Perkasa. Allah S.W.T mempunyai kedudukan Maha Tinggi, Maha Mulia dan Maha Perkasa. Dia adalah Zat yang memberi kekuatan dan ketangguhan dengan kekuatan dan ketangguhannya itu mampu menguasai dan mengungguli seluruh alam.

Ya-Aziz
Sesiapa yang membawa "Ya Aziz" 40 kali setiap selesai solat subuh selama 40 hari, insyallah akan mendapat pertolongan Allah dan kehidupannya.

AL-JABBAAR
Yang Kehendaknya tidak dapat diingkari. Asma' ini menunjukkan sifat Allah S.W.T. yang kehendaknya tidak dapat diingkari oleh makhluknya.

Ya-Jabbaar
Bila kita membaca "Ya Jabbaar" sebanyak 226 kali setiap pagi dan petang, maka insyallah orang-orang yang memusuhi kita tidak berdaya terhadap kita serta mereka akan tunduk kepada kita dengan pertolongan Allah S.W.T.

AL-MUTAKABBIR
Yang Maha kebesaran. Allah S.W.T. adalah pemilik segala Kebesaran Yang Maha Tinggi dan segala makhluknya menjadi tidak bererti di hadapannya.

Ya-Mutakabbir
Barang siapa membaca "Ya Mutakabbir" akan digeruni dari musuh-musuh mereka. Juga bila dibaca sewaktu melakukan hubungan kelamin antara suami isteri, dengan izin Allah isterinya mengandung, insyallah ia akan dikurniakan anak yang soleh ataupun solehah.

AL-KHALIQ
Yang Maha Pencipta. Asma Allah S.W.T. ini menunjukkan Zat Yang Maha Pencipta seluruh alam ini atas kuasa dan kehendaknya.

Ya-Khaliq
Jika kita kehilangan barang atau ada anggota keluarga yang pergi tanpa izin, kemudian kita membaca Asma ini sebanyak 5000 kali, maka dengan pertolongan Allah S.W.T masalah itu dapat diatasi.

AL-BAARI'
Yang Melepaskan. Al-Baari' adalah nama Allah S.W.T yang menunjukkan bahawa Zat Allah dapat menghasilkan suatu jenis benda dari benda yang jenisnya lain. Dia juga menjaga keseimbangan dari segala sesuatu.

Ya-Baari'
Bila kita dalam keadaan sulit atau sedang dalam sakit cubalah baca "Ya Baari'" sebanyak 100 kali, insyaallah kita akan terlepas dari kesulitan itu.

AL-MUSAWWIR
Yang Menciptakan Rupa Makhluk. Allah S.W.T. menentukan bentuk dan rupa makhluk-makhluknya yang beraneka rupa.

Ya-Musawwir
Fadhilat membaca "Ya Musawwir" bagi pasangan suami isteri yang belum dikurniakan anak, akan mendapat anugerah anak yang diinginkannya. Bacalah "Ya Musawwir" ini sebaiknya mengikut petunjuk pengalamannya berupa puasa selama 7 hari bagi isteri dan 3 hari bagi suaminya serta membaca Asma ini sebanyak 21 kali setiap waktu berbuka.

AL-GHAFFAR
Yang Maha Pengampun. Asma ini menunjukkan sifat Maha Pengampun Allah S.W.T. bagi makhluknya (jin dan manusia) yang bertaubat atas dosa-dosa yang dilakukannya kecuali membuat syirik terhadap Allah S.W.T.

Ya-Ghaffar
Mereka yang membaca "Ya Ghaffar" sebanyak 100 kali sambil menunggu datangnya solat jumaat di dalam masjid, insyaallah segala dosanya yang terdahulu akan mendapat pengampunan Allah S.W.T.


AL-QAHHAR
Yang Maha Perkasa. Allah S.W.T. mampu melakukan apa jua ke atas makhluk-makhluknya untuk menjalankan kehendaknya.

Ya-Qahhar
Mereka yang menyebut Asma ini sebanyak-banyaknya setiap malam terus-menerus, akan mendapat ketanangan batin terlepas dari kesukaran hidup serta terhindar dari perbuatan maksiat, insyaallah.

AL-WAHHAB
Yang Maha Pemberi. Allah S.W.T. sentiasa menganugerahkan kurnianya.

Ya-Wahhab
Kurnia Allah akan sampai kepada mereka yang mewiridkan "Ya Wahhab" sebanyak 300 kali setelah solat lima waktu setiap hari, serta akan mengabulkan permohonan mereka yang menyebut Asma ini dengan penuh kerendahan hati 100 kali setelah solat sunat Tahajjud selama tiga atau tujuh malam berturut-turut, insyaallah.

AR-RAZZAQ
Yang Maha Pemberi Rezeki. Allah S.W.T. tidak putus memberi rezeki kepada seluruh makhluknya.

Ya- Razzaq
Mereka yang menyebut Asma ini sebanyak-banyaknya, insyaallah akan sentiasa dikurnia rezeki yang berkecukupan.

AL-FATTAH
Yang Maha Membuka (Rahmat). Allah S.W.T. sentiasa memberi petunjuk kepada makhluknya serta sentiasa membuka pintu Rahmatnya.

Ya-Fattah
Allah S.W.T. akan membuka hati dan fikiran kita serta memberi kemudahan dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan, jika kita menyebut Asma ini sebanyak-banyaknya setiap hari selesai solat subuh, insyaallah.

AL-ALIM
Yang Maha Mengetahui. Dia Yang Maha Mengetahui segala makhluknya.

Ya-Alim
Mereka yang berzikir "Ya Alim" atau "Ya Alimal Ghaibi Wasy-syahaadah" sebanyak 100 kali setiap selasai solat lima waktu, akan dikurniakan ilmu makrifat yang sempurna.

AL-QAABID
Yang Maha Menyempitkan. Hanya Allah yang mampu menyempitkan rezeki atau mencabut kenikmatan makhluknya.

Ya-Qaabid
Mereka yang berzikir "Ya Qaabid" sebanyak-banyaknya dengan terus-menerus, dengan izin Allah, ia akan terhindar dari ancaman orang zalim dan terlepas dari kekurangan makanan.

AL-BAASIT
Yang Maha Melapangkan. Dia (iaitu Allah) yang melapangkan rezeki serta memberi kemudahan hidup.

Ya-Baasit
Mereka yang berzikir "Ya Baasit" sebanyak 10 kali setiap selesai solat sunat Dhuha, insyaallah akan dikurniakan rezeki yang tidak putus-putus serta sentiasa ditambahi Allah ilmunya. 

AL-KHAAFID
Yang Perendah Diri. Allah S.W.T. mampu merendahkan atau menurunkan darjat makhluknya sesuai yang dikehendakinya.

Ya-Khaafid
Mereka yang menyebut-nyebut Asma inni sebanyak 500 kali dengan hati yang khusyuk dan tawadhuk, insyaallah akan terlindung dari perbuatan jahat yang ditujukan pada dirinya.

AR-RAAFI'
Yang Meninggikan. Allah S.W.T meninggikan martabat makhluknya sesuai dengan kehendaknya.

Ya-Raafi'
Allah S.W.T. akan meninggikan martabat, menjadikan kehidupan yang berhasil jika kita sentiasa berzikir "Ya Raafi'" sebanyak 100 kali setiap hari, insyaallah.

AL-MU'IZZ
Yang Maha Memuliakan. allah S.W.T. yang berkuasa memuliakan makhluknya.

Ya-Muizz
Dengan izin Allah mereka yang membaca "Ya Mu'izz" sebanyak 140 kali setiap selesai solat isyak pada malam selasa dan malam jumaat dengan terus menerus akan dihormati orang lain serta tidak merasa takut kepada sesiapa pun selain Allah.

AL-MUZIL
Yang Maha Pemberi Kehinaan. Allah S.W.T. mampu merendahkan atau menghinakan makhluknya.

Ya-Muzil
Dengan izin Allah mereka yang berzikir "Ya Muzil" sebanyak 75 kali terus menerus akan terhindar dari kejahatan dan penghinaan manusia serta akan mendapat perlindungan Allah S.W.T.


AS-SAMI'
Yang Maha Mendengar. Allah S.W.T. Maha Mendengar akan segala sesuatu, baik suara hati mahupun yang lebih halus dari itu.

Ya-Sami'
Mereka yang membaca "Ya Sami'" sebanyak 100 kali setiap hari khamis setelah solat zuhur yang dilakukan secara diam-diam tanpa memberitahukan orang lain, insyaallah akan dikabulkan Allah permohonannya.

AL-BASIR
Yang Maha Melihat. Allah S.W.T. Maha Melihat segala sesuatu dan tiada yang dapat tersembunyi dari penglihatannya.

Ya-Basir
Allah S.W.T. akan membuka fikiran dan hati serta meninggikan kedudukan serta kehormatan mereka yang membaca "Ya Basir" sebanyak 100 kali sebelum solat jumaat, insyaallah.

AL-HAKAM
Yang Maha Menetapkan Hukum. Allah S.W.T memberi keputusan yang tepat atas segala perkara.

Ya-Hakam
Mereka yang berzikir "Ya Hakam" sebanyak-banyaknya pada tengah malam, insyallah akan dikurniakan pengetahuan mengenai hikmat iilmu agama.

AL-'ADLU
Yang Maha Adil. Allah S.W.T. mengatur setiap perkara dengan Maha Adilnya.

Ya-'Adlu
Mereka yang membaca "Ya 'Adlu" sebanyak 104 kali setiap selesai solat lima waktu, insyaallah akan dikurniakan sifat adil serta akan memperlakukan terhadap yang lain.

AL-LATHIF
Yang Maha Lemah Lembut. Allah yang Maha Halus dan Penyantun mengurus makhluk-makhluknya dengan cara halus sehingga tidak terasa, mengetahui barang-barang yang sehalus-halusnya. Zatnya Maha Halus sehingga tidak dapat dikirakan dan dibayangkan.

Ya-Lathif
Allah S.W.T. akan mengabulkan permohonan hamba-hambanya yang berzikir "Ya Lathif" sebanyak 100 kali setelah selesai solat sunat, insyaallah.

AL-KHABIR
Yang Maha Waspada. Allah S.W.T. Yang Maha Waspada atas setiap rahsia serta memahami sesuatu perkara.

Ya-Khabir
Dengan izin Allah S.W.T. mereka yang berzikir "Ya Khabir" sebanyak mungkin akan terhindar dari perbuatan zalim, serta akan diperbaiki sifat dan kebiasaan mereka yang buruk.

AL-HALIM
Yang Maha Panyantun. Allah S.W.T. Maha Penyantun. Tidak terburu-buru menjatuhkan hukuman kepada mereka yang berbuat dosa.

Ya-Halim
Mereka yang berzikir "Ya Halim" sebanyak mungkin setiap hari setelah solat lima waktu, dengan izin Allah akan terhindar dari bencana alam serta dikukuhkan kedudukannya dalam masyarakat.


AL-'AZIM
Yang Maha Agung. Allah S.W.T. Yang Maha Besar Kemuliaannya. Segala urusan berada dalam kekuasaannya.


Ya-'Azim
Mereka yang membiasakan berzikir "Ya 'Azim" sebanyak-banyaknya setiap hari, insyaallah akan sentiasa dihormati dan dimuliakan serta akan dilimpahkan kurnia yang berpanjangan.


AL-GHAFUR
Yang Maha Pengampun. Dia (Allah S.W.T) yang  Maha Pengampun kepada makhluk-makhluknya.


Ya-Ghafur
Allah S.W.T. akan melenyapkan kesukaran-kesukaran dan akan mengampuni dosa mereka yang bertaubat bila mereka berzikir "Ya Ghafur" sebanyak-banyaknya setiap malam, insyaallah.


ASY-SYAKUR
Yang Maha Menghargai. Allah S.W.T. Maha Pembalas jasa perbuatan hamba-hambanya.


Ya-Syakur
Dengan izin Allah mereka yang berzikir Asma ini akan dijernihkan hati serta disembuhkan dari penyakit yang sedang dideritai.


AL-'ALIYU
Yang Maha Tinggi. Allah S.W.T. Yang Maha Tinggi tidak ada yang dapat mengatasinya.


Ya-'Aliyu
Mereka yang menyebut Asma ini berulang-ulang kali dengan kerendahan hati, akan ditingkatkan kecerdasan serta akan ditambah keyakinan diri mereka, insyaallah.


AL-KABIR
Yang Maha Besar. Allah S.W.T. Yang Maha Besar, tidak ada yang melebihinya.


Ya-Kabir
Atas izin Allah S.W.T. mereka yang berzikir "Ya Kabir" sebanyak 100 kali setiap hari akan mendapat penghormatan orang lain.

AL-HAFIZ
Yang Maha Memelihara. Allah S.W.T. Maha Penjaga, tidak sukar dan tidak berat baginya untuk menjaga dan memelihara langit dan bumi berserta isinya.


Ya-Hafiz
Mereka yang berzikir "Ya Hafiz" sebanyak 16 kali setiap hari atas izin allah akan terlindung dari bahaya.


AL-MUQIT
Yang Maha Pemberi Kecukupan. Allah S.W.T. Yang Maha Memberi Kecukupan kepada makhluknya.


Ya-Muqit
Asma ini mempunyai fadhilat memperbaiki sifat-sifat buruk dari anggota keluarga kita, serta dapat memperkuat peribadi kita sendiri, insyallah.


AL-HASIB
Yang Maha Menghitung atau Penjamin. Allah yang menghitung amalan dosa dan pahala manusia dan jin pada hari hisab.


Ya-Hasib
Mereka yang berzikir "Ya Hasib" setiap hari, insyallah akan terhindar dari bahaya serta dibebaskan dari rasa takut.


AL-JALIL
Yang Maha Luhur. Allah S.W.T. Pemilik segala keagungan, kekayaan dan kesucian serta kemuliaan yang tiada bandingannya.


Ya-Jalil
Mereka yang berzikir "Ya Jalil" sebanyak 73 kali setiap hari, baik pagi dan petang, mahupun tengah malam, insyallah akan mengalami perubahan yang baik dalam kehidupan keperibadiannya.


AL-KARIM
Yang Maha Mulia. Allah S.W.T. adalah Zat Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia

Ya-Karim
Mereka yang menyebut-nyebut zikir "Ya Karim" sebanyak 280 kali setiap menjelang tidur, insyallah akan mendapat kemuliaan dan kehormatan dalam hidup.


AR-RAQIB
Yang Maha Mengawasi. Allah S.W.T. Maha Mengawasi yang sentiasa waspada terhadap semua makhluknya sehingga tidak mungkin ada yang terlepas dari pengawasannya.


Ya-Raqib
Mereka yang membiasakan membaca Asma ini dengan segala keikhlasan hati, insyallah akan sentiasa dijaga Allah S.W.T. dari bahaya yang akan menimpa harta, anggota keluarga dan dirinya sendiri.


AL-MUJIB
Yang Maha Mengabulkan. Allah S.W.T. mengabulkan semua permohonan makhluknya dan hanya Dialah tempat hamba-hambanya memohon pertolongan.


Ya-Mujib
Atas izin Allah S.W.T. mereka yang membiasakan berzikir "Ya Mujib" sebanyak 55 kali setiap solat subuh akan dikabulkan Allah permohonannya.


AL-WAASI'
Yang Maha Luas. Kekuasaan dan Rahmat Allah S.W.T. merangkumi segala makhluknya.


Ya-Waasi'
Atas izin Allah S.W.T. mereka yang berzikir "Ya Waasi'" sebanyak 127 kali setiap hari, maka Allah akan menganugerahkannya kehidupan yang serba cukup serta ditunjukkan jalan keluar dari kesempitan hidup.


AL-HAKIM
Yang Maha Bijaksana dalam mengatur segala urusan dan menjalankan hukum-hukumnya serta sentiasa berjaya.


Ya-Hakim
Mereka yang selalu berzikir menyebut Asma ini, insyallah akan mendapat kurnia kejayaan hidup serta mudah mendapatkan jalan keluar dari kesukaran.


AL-WUDUD
Yang Maha Pencinta. Allah S.W.T. Maha Pencinta terhadap makhluk-makhluknya dan dicintai oleh makhluk-makhluknya pula.


Ya-Wadud
Mereka yang berzikir "Ya Wadud" sebanyak 1000 kali setiap hari terus-menerus, akan berkembang dalam dirinya rasa kasih kepada sesama manusia dan sentiasa akan dikasihi pula oleh yang lain, insyallah.


AL-MAJID
Yang Maha Mulia. Allah S.W.T. dengan Kemuliaannya memberikan segala nikmat yang tiada terhenti-henti kepada makhluknya.


Ya-Majid
Kehormatan, kemuliaan, kesejahteraan dan kesihatan akan dikurniakan Allah kepada yang membiasakan diri berzikir "Ya Majid" setiap hari sebanyak-banyaknya.


AL-BAA'ITS
Yang Membangkitkan. Dia (Allah S.W.T.) yang membangkitkan kembali makhluk-makhluknya pada Hari Kiamat.


Ya-Baa'its
Ketika hendak tidur lalu berzikir "Ya Baa'its" sebanyak 100 kali sambil meletakkan tangan di dada, disertai kekhusyukkan dan kerendahan hati, insyallah Allah Yang Maha Kuasa berkenan memberikan keterangan hati serta ilmu dan hikmah.


ASY-SYAHID
Yang Maha Menyaksikan. Dia (Allah S.W.T.) yang hadir di mana-mana dan tidak ada sesuatu pun yang lepas dari tilikkannya.


Ya-Syahid
Fadhilah zikir "Ya-Syahid" adalah melembutkan hati anggota-anggota keluarga yang membangkang.


AL-HAQQU
Yang Maha Benar. Allah Yang Maha Benar dan tetap ada dalam kebenarannya.


Ya-Haqq
Bila amalan "Ya Haqq" dibaca sebanyak-banyaknya setiap malam, insyallah kita akan sentiasa tetap taat kepada Allah.


AL-WAKIL
Yang Maha Pemelihara. Allah S.W.T. kemampuan untuk mengatasi segala masalah kita dengan cara yang sebaik-baiknya.


Ya-Wakil
Zikir "Ya Wakil" mempunyai fadhilat meredakan hujan lebat yang disertai badai taufan. Selain itu wirid ini insyaallah akan membukakan pintu rezeki dan kebaikan kepada kita jika dibaca 1000 kali.


AL-QAWIYU
Yang Maha Kuat. Allah S.W.T. Maha Kuat dan tidak pernah lemah dan lelah.


Ya-Qawiyu
Dalam keadaan lemah jasmani dan rohani, bila kita membaca "Ya Qawiyu" dan "Ya Matinu" sebanyak 100 kali setiap malam, insyaallah, daya kekuatan kita akan kembali. Selain itu bila kita diperlakukan secara zalim yang sama akan memusnahkan perbuatan zalim itu.


AL-MATIN
Yang Maha Kukuh atau Perkasa. Allah S.W.T. Maha Hebat Kemampuannya serta Maha Teguh keputusannya.


Ya-Matin
Bila kita sedang ada dalam kesulitan, dengan melakukan zikir "Ya Matin" sebanyak-banyaknya disertai dengan ikhlas hati, insyaallah kesulitan itu akan lenyap.


AL-WALIYU
Yang Maha Melindungi. Allah S.W.T. yang sentiasa melindungi hamba-hambanya.


Ya-Waliyu
Barangsiapa yang rajin berzikir "Ya Waliyu" akan sentiasa berada dalam perlindungan Allah, insyaallah.


AL-HAMID
Yang Maha Terpuji. Allah adalah tumpuan puja dan puji makhluknya.


Ya-Hamid
Zikir "Ya Hamid" merupakan zikir utama untuk mempersembahkan puja dan puji ke hadirat Allah S.W.T. atas segala keagungannya. Mereka yang membiasakan zikir ini setiap hari akan dihargai dan dikasihi.


AL-MUHSI
Yang Maha Menghitung. Allah S.W.T. yang mengetahui jumlah dan ukuran segala benda serta mengenalinya.


Ya-Muhsi
Mereka yang mengulang-ulang menyebut Asma ini, insyaallah akan memperolehi kemudahan pada Hari Perhitungan.


AL-MUBDI'U
Yang Maha Memulai. Dia (Allah S.W.T.) yang menciptakan makhluk-makhluknya sehingga ada tanpa mencontohi.


Ya-Mubdi'u
Zikir "Ya Mubdi'u" yang dilakukan sebanyak 470 kali setiap hari dengan khusyuk, insyaallah atas kurnianya akan membuat hati dan fikiran menjadi jernih, cerdas dan kreatif.


AL-MU'IDU
Yang Maha Mengulangi. Allah S.W.T. mengatur kehidupan makhluk-makhluknya dan berkuasa mengadakan kembali yang telah lenyap.


Ya-Mu'idu
Bila Asma ini "Ya Mu'idu" diucapkan 124 kali setiap selesai solat lima waktu atau sekaligus 1240 kali di waktu-waktu sepi malam, insyaallah anggota keluarga yang keluar akan kembali dengan selamatnya.


99 nama ALLAH SWT ( asmaul husna)
Di dalam kitab suci Al-Qur'an Allah SWT disebut juga dengan nama-nama sebutan yang berjumlah 99 nama yang masing-masing memiliki arti definisi / pengertian yang bersifat baik, agung dan bagus. Secara ringkas dan sederhana Asmaul Husna adalah sembilanpuluhsembilan nama baik Allah SWT.

Firman Allah SWT dalam surat Al-Araf ayat 180 :
"Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan".
Berikut ini adalah 99 nama Allah SWT beserta artinya :
 


1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar